TEMPO.CO, Abu Dhabi - Lukisan Salvator Mundi yang menggambarkan ilustrasi Yesus Kristus karya Leonardo da Vinci terjual seharga US$450 juta atau sekitar Rp 6 triliun. Diketahui bahwa yang membeli lukisan itu adalah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi.
Baca: Lukisan Salvator Mundi Leonardo da Vinci Terjual Rp 6 Triliun
Lukisan tersebut dibeli oleh penawar yang tidak dikenal melalui telepon setelah sebuah lelang berlangsung selama 20 menit. Rumah Lelang Christie yang menjual lukisan tersebut akhirnya mengeluarkan pernyataan atas keingintahuan media terkait pembeli lukisan langka tersebut.
"Rumah Lelang Christie bisa memastikan bahwa Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi mengakuisisi Salvator Mundi oleh Leonardo Da Vinci," kata seorang sumber dari Rumah Lelang Christie pada Jumat, 8 Desember 2017. "Kami senang melihat bahwa lukisan luar biasa ini akan tersedia untuk umum di Louvre Abu Dhabi."
Sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters menunjukkan bahwa seorang pangeran Saudi, Badr bin Abdullah al Saud, diberi wewenang untuk membeli lukisan tersebut atas nama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi.lukisan karya Leonardo da Vinci berjudul Salvator Mundi. (christies.com)
Sebelumnya, The Guardians melaporkan bahwa pembeli lukisan tersebut adalah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Pada Kamis, 7 Desember 2017, New York Times dan Wall Street Journal melaporkan bahwa intelijen AS telah mengidentifikasi sang Putra Mahkota, sebagai pembeli sebenarnya dari lukisan tersebut, dengan Badr bin Abdullah bertindak sebagai perantara.
Informasi ini dinilai dapat memberatkan intrik kerajaan Arab Saudi yang sedang dilanda isu korupsi bersamaan dengan Putra Mahkota Mohammed yang saat ini sedang aktif melakukan kampanye antikorupsi. Sebelumnya, 159 pengusaha dan pangeran Arab Saudi ditangkap di Hotel Ritz Carlton oleh pihak berwajib. Diikuti dengan pembekuan 376 rekening bank milik sejumlah nasabah.
Pada Kamis, Badr Bin Abdullah menerbitkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa laporan New York Times yang mengungkapkannya sebagai pembeli lukisan itu tidak benar. Badr bin Abdullah adalah bendahara sebuah komite pengembangan wilayah di Arab Saudi yang memiliki banyak nilai sejarah.