Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandangan APROFI dan LSF Terkait Film Naura

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Film Naura & Genk Juara The Movie
Film Naura & Genk Juara The Movie
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Produser Indonesia (APROFI) turut menyampaikan pandangan terhadap penilaian netizen yang kadung viral di media sosial mengenai film musikal anak Naura & Genk Juara.

Melalui siaran pers yang duterima Tempo, Ketua Umum Asosiasi Produser Indonesia (APROFI), Fauzan Zidni menanggapi bahwa film Naura adalah film yang bagus untuk anak. Film ini mengajari mencinta alam, mencintai ilmu pengetahuan, dan mengajarkan soal kerja sama dan persahabatan. 

Fauzan menyayangkan tuduhan yang disampaikan terhadap sutradara Eugene Panji yang dianggap menistakan agama lewat filmnya itu. “Saya cuma berharap pihak yang ramai membuat ini menjadi kontroversi untuk menonton kembali filmnya, lalu menilai dengan pikiran jernih," tutur Fauzan.

Menurutnya, jangan sampai apa-apa langsung dituduhkan penistaan agama. Fauzan mengimbau agar penonton bisa lebih bijak memisahkan antar karya seorang pembuat film dengan pilihan politik yang pernah dia pilih.

Hal tersebut berawal dari munculnya komentar seorang netizen pasca menintin film karya Eugene Panji. Netizen bernama Nina Asterly, mengkritik soal tokoh antagonis dalam film. Penggambaran tokoh dan celetukan yang diucapkan spontanitas si tokoh dianggap Nina mendiskreditkan agama Islam.

Pendapatnya tersebut lantas viral dan mendapat tanggapan dari netizen lainnya. Di antaranya muncul pula petisi yang diinisiasi Windi Ningsih dan sudah ditandatangani hampir 50 ribu orang untuk menghentikan film anak yang dianggap telah melecehkan agama. 

Ketua Umum Indonesian Film Director Club (IFDC) Lasja F. Susatyo pun turut menanggapi hal tersebut. Menurutnya film Naura adalah film yang sehat untuk tontonan anak-anak. "Sudah lama Indonesia tidak memiliki film musikal dan Eugene sudah membuat karya yang sangat baik. Harus kita apresiasi.” Kata Lasja.

Ia mengajak maayarakat untuk menjadi bangsa yang toleran dan tidak menjadi bangsa pemarah. Penggunaan dalil penistaan agama untuk hal yang paling innocent seperti tontonan anak menurutnya bisa menyuburkan bibit kebencian dari rasa curiga sejak usia dini. "Ibu yang bijak adalah kunci dari pendidikan toleransi di negara ini,” ujar Lasja.

Ketua Lembaga Sensor Film, Ahmad Yani Basuki pun telah lebih dulu menyampaikan pandangannya. Ia menyamoaikan pandangan yang cukup panjang melalui ketwrangan pers.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahmad Yani mengatakan, karakter tiga orang penjahat dalam film ini memang ada yang ditampilkan bercambang dan bertampilan agak kasar, sebagaimana layaknya tampilan  penjahat pada umumnya. Satu di antaranya memakai celana pendek dan bukan celana cingkrang.  "Oleh karena itu jauhlah dari gambaran saudara-saudara kita yang sering dipandang sebagai radikal atau teroris, karena jenggot dan model celananya," ujar Ahmad Yani.

Ia melanjutkan sebagai film berlatar Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, bisa-bisa saja penjahatnya beragama Islam. Sama wajarnya jika dalam negara yang mayoritas penduduknya non muslim penjahat non muslim. Hal ini menurutnya seperti dalam film Home Alone.

Demikian halnya saat si penjahat merasa ketakutan lalu berdoa namun salah membaca doa. Dari adegan tersebut menurut Ahmad Yani tidak ada penggambaran spesifik atau kesan penegasan bahwa muslim itu jahat. 

"Tidak bedanya jika ada film tentang kasus korupsi lalu koruptornya di dalam bui berdoa atau shalat, itu sama sekali tak berarti merepresentasikan  Islam/umat Islam itu jahat.  Bagi LSF,  tidak terlihat adanya  bagian yang secara jelas mendiskreditkan Islam?"

Lantas menurut Ahmad Yani jika penggambaran dalam beberapa adegan di film Naura & Genk Juara dihubungkan dengan penistaan agama, rasanya hal itu menjadi spekulasi yang terlalu jauh. "Kita tahu kalau penjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa itu. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang membaca istighfar.  Tetapi sekali lagi, bagi LSF, itu tdak serta merta menggambarkan pelecehan dan penistaan terhadap Islam," terang Ahmad Yani.

Atas nama LSF, Ahmad Yani menganjurkan masyarakat untuk memahami film Naura & Genk Juara dengan menontonnya terlebih dahulu. Mengingat banyak kritik yang kemudian hadir namun belakangan diketahui rata-rata belum menyaksikan filmnya seperti apa. "Kiranya memang perlu menonton langsung filmya. Dan akan semakin baik kalau pernah menonton film Petualangan Sherina,  Home Alone dan atau Jenderal Kancil yang diperankan Ahmad Albar di masa kecilnya dahulu."

Produser film Naura & Genk Juara, Amalia Probowo pun berharap agar masyarakat bisa bertindak lebih bijak. Sebagai seorang ibu, Amalia menuturkan pembuatan film musikal ini semata-mata untuk membayar kerinduan dan keinginannya agar anak-anak zaman sekarang juga punya memori tentang tontonan yang edukatif. "Saya seorang muslim, tidak mungkin saya membuat film untuk menistakan agama saya sendiri. Ini murni karena saya ingin anak-anak saya juga punya tontonan yang bagus," ujar Amalia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

42 menit lalu

High School Musical. Dok. Disney+ Hotstar
5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

Daftar film Disney yang memiliki lagu ikonik tak terlupakan yang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga dan sahabat.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

21 jam lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

3 hari lalu

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

Cerita film The Roundup: Punishment berpusat detektif Ma Seok do (Ma Dong Seok) yang bergabung dengan Tim Investigasi Siber


Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

5 hari lalu

The Tearsmith. Foto : Imdb
Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

Netflix mengumumkan tanggal tayang The Tearsmith, pada 4 April 2024


4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

6 hari lalu

Film Road House yang tayang di Prime Video. (dok. Prime Video)
4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

Road House (2024) merupakan konsep ulang dari film klasik tahun 1989 yang berjudul sama


10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

6 hari lalu

Poster Badarawuhi di Desa Penari. Foto: Instagram.
10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

Ada beberapa film di bioskop terbaru yang cocok Anda tonton. Di antaranya ada Godzilla x Kong: The New Empire hingga Badarawuhi.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

7 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

8 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Yoo Seung Ho Tampil dalam Video Musik Day6 Welcome to the Show

9 hari lalu

Yoo Seung Ho. (Instagram/@yg_stage)
Yoo Seung Ho Tampil dalam Video Musik Day6 Welcome to the Show

Aktor Korea Selatan Yoo Seung Ho muncul dalam video musik Day6, Welcome to the Show


Daftar Film dan Drama Korea Terbaru di Vidio, Ada NCT Dream The Movie: In a Dream

9 hari lalu

NCT Dream gelar konser The Dream Show 2: In a Dream di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada 4-6 Maret 2023. Foto: Instagram/@dyandraglobal
Daftar Film dan Drama Korea Terbaru di Vidio, Ada NCT Dream The Movie: In a Dream

Sederet drama Korea hingga film dokumenter NCT Dream akan tayang di Vidio.