TEMPO.CO, Jakarta - Teater El Nama membawa piala dan hadiah terbanyak setelah menjadi yang terbaik dalam Festival Teater Jakarta 2017 di Teater Kecil, Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Di festival yang sudah berlangsung ke-45 kalinya ini, Teater El Nama mengalahkan Teater Jerit dan Teater Em.
Baca: Rekor Nano Riantiarno, Pentas Teater Koma Hanya 3,5 Jam
“Teater inilah yang paling komplit mulai dari bedah naskah, teknik penyutradaraan,artistic, melakukan kompleksitas yang luar biasa,” ujar Gandung Bondowoso, Ketua Dewan Juri Festival Teater Jakarta dalam malam penutupan dan penghargaan, 21 November 2017.
Teater El Nama membawakan lakon yang berjudul Situs Situ yang disutradarai oleh Achmad Chotib. Sang sutradara pun meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik. Dia dinilai mampu mengkomposisikan elemen dari ujung ke ujung denan keseimbangan yang baik. Achmad Chotib menyisihkan para nomine lain yakni Aseng Komarudin (Teater Kumis), Budi Kecil (Teater Indonesia), Choki Lumban Gaol (Teater Jerit) dan Liz Besoes (Teater eM).
Dalam festival teater sebelumnya, dipilih naskah terbaik. Namun untuk festival kali ini, dewan juri memilih gagasan yang terkandung dalam naskah.”Dalam pemilihan ini, gagasan naskah sangat kami utamakan. Harus terkandung inovasi, semangat, dan out of the box,” ujar Gandung lagi. Dari gagasan ini, kata dia, akan terlihat bagaimana naskah, analisanya secara kreatif, alur proses naskah dari hulu ke hilir.
Festival Teater Jakarta (FTJ) dihelat oleh Komite Teater, Dewan Kesenian Jakarta sejak 8-16 November 2017 di Teater Kecil. Sebanyak 16 grup teater dan lima asosiasi teater ikut dalam festival.
Berikut adalah para pemenang Festival Teater Jakarta 2017
Teater Terbaik : Teater El Nama
Sutradara Terbaik: Achmad Chotib
Gagasan Naskah Terbaik: Teater Em
Aktris Pembantu Terbaik: Jumini (Teater Kumis)
Aktris Utama Terbaik : Sari (Teater Camkan)
Aktor Pembantu Terbaik Pria baju Merah (Teater Jerit)
Aktor Utama Terbaik: Nurkholis (Teater Indonesia)
Penata Musik Terbaik: Jovandio-Teater Em
Penata Artistik Terbaik: Eko Chotib -El Nama
Menyertai perhelatan ini, diselenggarakan pula pameran dan simposium teater bertajuk Era Para Bintang. Ada juga Simposium Naskah Teater Rawayan. Bandar Teater Jakarta ikut memeriahkan pembukaan pameran. Pada acara penutupan sekaligus penyerahan Rawayan Award, para tamu disuguhkan pertunjukan teater hasil kolaborasi kelompok teater sunda Miss Tjitjih dan Stage Corner Community.
Kelompok teater ini menyajikan proses kreatif kelompok ini memproduksi cerita. Ada gelegar guntur yang diperoleh dari menggeber seng-seng bekas. Ada juga para seniman yang berhias dengan jelaga dari pantat panci yang hitam serta boneka pocong dan kuntilanak yang melayang dengan sling di atas penonton yang berkerumun di depan Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
DIAN YULIASTUTI