Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Para Komika jadi Pemeran Utama di Film Mau Jadi Apa?

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Film Mau Jadi Apa merupakan film pertama yang dibuat Soleh Solihun sebagai seorang sutradara/ Dokumentasi Mau Jadi Apa
Film Mau Jadi Apa merupakan film pertama yang dibuat Soleh Solihun sebagai seorang sutradara/ Dokumentasi Mau Jadi Apa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Selain masa berseragam putih abu, masa menjadi mahasiswa pasti punya cerita tersendiri. Setidaknya hal itu melatarbelakangi  Soleh Solihun, pria yang sempat menjadi wartawan di beberapa media musik dan juga belakangan terjun jadi seorang stand up comedian.

Soleh dan beberapa kawan dekatnya di jurusan sempat menghadapi kegalauan yang sama: menjalani kuliah yang biasa saja, tak ada hebat-hebatnya. Mereka pun akhirnya membangun ambisi untuk bisa melakukan sesuatu, membuat sesuatu sebelum mereka lulus menyandang status sarjana.

Film Mau Jadi apa merekam perjalanan tersebut. Disusun dengan alur maju dari masa tahun pertama menjadi mahasiswa sampai bagaimana Soleh bersama Lukman (Boris Bokir), Marsyel (Adjisdoaibu), Eko (AWWE), Fey (Anggika Bolsterli), dan Syarif (Ricky Wattimena)membentuk sebuah media tandingan dengan porsi konten hiburan. Berbeda dengan media Fakta Jatinangor (Fakjat) yang sudah eksis lebih dulu dan berisikan berita-berita serius.

 Media yang dibuat Soleh bersama kawannya diberi nama Karung Goni, akronim dari Kabar, Ungkapan, Gosip, dan Opini. Kehadiran media tersebut memberikan daya tarik tersendiri bagi mahasiswa yang mungkin cukup bosan membaca media berkonten serius.

Kehadiran produk baru ini rupanya memicu permasalahan hingga perang poster dan upaya tarik-menarik pembeli terjadi. Belum lagi, Fakjat digarap oleh banyak senior mereka di jurusan. Produk mereka pun menjadi salah satu bahasan perkuliahan seorang dosen.

Atas alasan tertentu, Soleh sebagai Pimpinan Redaksi sempat menguji untuk turut menerapkan investigasi dalam Karung Goni. Menarik lebih banyak pembaca, tapi juga meanrik mereka ke sebuah masalah baru dengan ancaman tak main-main.

Film Mau Jadi Apa? Adalah film pertama yang menempatkan Soleh Solihun jadi seorang sutrdara. Dalam proses penggarapannya Soleh dibantu oleh Monty Tiwa, termasuk soal penulisan naskah cerita. Dua kawan sejak masa kuliah yakni Agasyah Karim dan Khalid Kashogi. Memori ketiganya soal almamater berkumpul dalam sebuah skenario yang juga turut diejawantahkan Soleh dalam sebuah buku berjudul yang sama.

Sebagai stand up comedian, Soleh turut melibatkan beberapa orang komika dalam film tersebut. Sontak saja film bergenre komedi ini jadi ramai dengan wajah-wajah dan celetukan jenaka. Film Mau Jadi Apa? Memang bukan film pertama yang menempatkan para stand up komedian menjadi pemain utama, ketimbang aktor-aktor yang sudah terjun di dunia layar lebar.

 Ada beberapa pemain seperti Boris Bokir yang cukup sukses bertransformasi menjadi orang Sunda, padahal biasanya ia berlogat Batak. Atau tokoh perempuan satu-satunya dalam geng atau tim redaksi Karung Goni yakni Fey yang diperankan Anggika  Bolsterli.

Para sutradara sukses memoles Anggika Bolsterli yang biasanya tampil sebagai gadis pendiam atau anggun, menjadi perempuan dengan karakter ceplas-ceplos, anomali di lingkungan laki-laki.

Di sela cerita keseharian mahasiswa di dunia kampus dengan segala perniknya, masing-masing tokoh dalam film ini terutama anggota geng-nya Soleh punya sisi cerita dan masalah masing-masing. Permasalahan yang dihadapi pun khas kisah anak-anak rantau. Misal soal hubungan dengan orang tua yang tak akur soal sudut pandang, soal kebutuhan materi, dan lainnya.

Asmara pun jadi salah satu bumbu. Sebagai film yang pemain-pemain sentralnya bertampang apa adanya, rata-rata kisah asmara Soleh atau Marsyel misalnya cukup harus bekerja keras untuk bisa menarik perhatian perempuan idaman masing-masing. Tapi lagi, itu hanya bumbu karena kisah utama adalah pada bagaimana remaja-remaja ini eksis lewat Karung Goni dan persahabatan mereka pun diuji dari apa yang mereka mulai bersama.

Film Mau Jadi Apa? Bisa ajdi tontonan menghibur untuk menertawakan kekonyolan Soleh Solihun dan kawan-kawannya. Atau juga bisa jadi sarana nostalgia di masa-masa menjadi mahasiswa. Film ini mulai tayang di bioskop pada 30 November mendatang. Suasana kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor dan beberapa sudut di Kota Bandung menjadi latar syuting film yang disetting menjadi era 90-an.

Mau Jadi Apa?

Sutradara Film: Monty Tiwa, Soleh Solihun

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumah Produksi Film: Starvision, Millennia

Penulis Naskah skenario: Agasyah Karim, Soleh Solihun, Khalid Kashogi

Produser Film: Chand Parwez Servia, Gangsar Sukrisno

Pemain:

Soleh Solihun

Adjis Doaibu

Ricky Wattimena

Ronal Surapradja

Tike Priatnakusumah

Poppy Sovia

Anggika Bolsterli

Aurelie Moeremans

Boris Bokir

AWWE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penuh Makna, Ini Arti Judul Film Dokumenter Harta Tahta Raisa

17 jam lalu

Produser Dipa Andika, CEO Juni Records Adryanto Pratono, Raisa, dan Soleh Solihun selaku sutradara, menghadiri konferensi pers peluncuran poster dan trailer film dokumenter Harta Tahta Raisa, di Jakarta, Selasa, 23 April 2024. Tempo/Marvela
Penuh Makna, Ini Arti Judul Film Dokumenter Harta Tahta Raisa

Pemilihan judul film dokumenter Harta Tahta Raisa juga melibatkan penggemar Raisa yang akrab disapa YourRaisa.


Alasan Soleh Solihun Jadi Sutradara Film Dokumenter Raisa: Ada Ikatan Emosional

1 hari lalu

Raisa bersama Soleh Solihun yang menjadi sutradara film dokumenter Harta Tahta Raisa, setelah menghadiri konferensi pers di Jakarta, Selasa, 23 April 2024. Tempo/Marvela
Alasan Soleh Solihun Jadi Sutradara Film Dokumenter Raisa: Ada Ikatan Emosional

Soleh Solihun mengungkapkan beberapa hal yang membuatnya tertarik menerima tawaran untuk menjadi sutradara film dokumenter Raisa.


Curhat Pegawai Pajak Tak Percaya Penghasilan dari YouTube, Soleh Solihun Akan Diundang Jubir Menkeu

14 Oktober 2023

Komika Soleh Solihun saat ditemui dalam pemutaran perdana film Lagi Lagi Ateng di Epicentrum XXI Cinema, Jakarta, 07 Januari 2019. Film Lagi Lagi Ateng merupakan saduran pelawak legendaris era 70an Ateng dan Iskak yang digarap sutradara Monty Tiwa. TEMPO/Nurdiansah
Curhat Pegawai Pajak Tak Percaya Penghasilan dari YouTube, Soleh Solihun Akan Diundang Jubir Menkeu

Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, merespons curhatan aktor yang juga komika Soleh Solihun soal pegawai pajak yang tak percaya penghasilan atau adsense dari YouTube sudah tidak ada.


Anak Buah Heru Budi Perbaiki Sumur Resapan yang Bikin Truk Terperosok di Jakpus

2 Januari 2023

Pekerja menyelesaikan pembuatan sumur resapan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Desember 2021. TEMPO/Ridho Fadilla
Anak Buah Heru Budi Perbaiki Sumur Resapan yang Bikin Truk Terperosok di Jakpus

Sebuah sumur resapan di Jalan Batu Ceper, Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat ambles dan menyebabkan sebuah truk terperosok pada Sabtu, 31 Desember 2022.


Jadi Komentator yang Tidak Banyak Tahu Soal Tenis, Soleh Solihun Bikin Kesal Netizen

13 November 2022

Soleh Solihun menjadi komentator di ajang Tiba-Tiba Tenis di Tennis Indoor Senayan, Gelora Bung Karno, Sabtu, 12 November 2022. Foto: YouTube Vindes
Jadi Komentator yang Tidak Banyak Tahu Soal Tenis, Soleh Solihun Bikin Kesal Netizen

Soleh Solihun membuat sebagian besar penonton Tiba-Tiba Tenis kesal dan Vincent Rompies stres sebagai komentator.


Soleh Solihun Kena Pungli Saat Bayar Pajak STNK, Cek Fisik Motor Bayar Rp 30 Ribu

30 September 2022

Komedian Soleh Solihun. TEMPO/Nurdiansah
Soleh Solihun Kena Pungli Saat Bayar Pajak STNK, Cek Fisik Motor Bayar Rp 30 Ribu

Komika Soleh Solihun menceritakan pengalamannya saat bayar pajak STNK lima tahunan di Polda Metro Jaya. Petugas pelaku pungli dipecat.


Soleh Solihun Kena Pungli, Kanit Samsat Jaksel Bantah Ada Perintah Atasan

29 September 2022

Soleh Solihun ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 26 Maret 2018. (TEMPO/Thea Fathanah Arbar)
Soleh Solihun Kena Pungli, Kanit Samsat Jaksel Bantah Ada Perintah Atasan

Kanit Samsat Jakarta Selatan AKP Mulyono membantah memerintahkan petugas meminta pungutan atau pungli dalam pengurusan perpanjang STNK


Soleh Solihun Kena Pungli, Kanit Samsat Jakarta Selatan: Pelaku Karyawan Bantuan

29 September 2022

Ilustrasi: Layanan pengurusan STNK dan Pajak Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance. (ANTARA
Soleh Solihun Kena Pungli, Kanit Samsat Jakarta Selatan: Pelaku Karyawan Bantuan

Kanit Samsat Jakarta Selatan AKP Mulyono menyatakan cek fisik kendaraan bermotor tidak dipungut biaya


Cerita Soleh Solihun Jadi Korban Pungli saat Perpanjang STNK

28 September 2022

Komika Soleh Solihun saat ditemui dalam pemutaran perdana film Lagi Lagi Ateng di Epicentrum XXI Cinema, Jakarta, 07 Januari 2019. Film Lagi Lagi Ateng merupakan saduran pelawak legendaris era 70an Ateng dan Iskak yang digarap sutradara Monty Tiwa. TEMPO/Nurdiansah
Cerita Soleh Solihun Jadi Korban Pungli saat Perpanjang STNK

Komika Soleh Solihun bercerita diminta Rp 30 ribu untuk biaya cek fisik kendaraanya saat mau memperpanjang STNK


Enam Radio MARI Bertukar Program di Hari Radio Nasional

13 September 2022

Radio MARI bertukar program, mengejutkan penggemar di Hari Radio Nasional 2022
Enam Radio MARI Bertukar Program di Hari Radio Nasional

Enam radio MARI di Jakarta bertukar program dan mengejutkan pendengar radionya masing-masing