TEMPO.CO, Jakarta -Usai menutup layar penayangan Pengabdi Setan di bioskop Indonesia, film peraih Piala Citra terbanyak di FFI 2017 ini memulai perjalanan tayang di luar negeri. Kamis, 16 November 2017 sang sutradara, Joko Anwar baru saja kembali ke Jakarta usai membuka pemutaran perdana di Malaysia.
Baca: Pengabdi Setan Pamit dari Bioskop
Baca Juga:
Menurutnya pemutaran di 30 negara rata-rata akan dimulai tahun depan. "Ini dreams come true sih," ujar Joko Anwar kepada Tempo saat bercerita soal perjalanan film terbarunya tersebut.
Tentu Joko tak menyangka film horor yang ia buat mendapat respons sedemikian rupa. Dari mengantongi banyak penghargaan, sampai mendapat permintaan untuk diputar di banyak negara.
Jujur, Joko tak pernah menanyakan apa alasan pihak-pihak yang tertarik untuk menayangkan filmnya tersebut. Ada kemungkinan film Pengabdi Setan versi 80-an memberi pengaruh. Tapi menurut Joko film tersebut dulunya sempat tayang di luar negeri pun hanya diputar di bioskop underground.
Beberapa negara yang akan memutar Pengabdi Setan di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jerman, Austria, Swiss, Polandia, Jepang, dan Taiwan. Juga ada beberapa negara Amerika Latin.
Film Pengabdi Setan akan ditayangkan dengan judul sedikit berbeda, yakni Satan's Slave. Pengubahan ke dalam bahasa Inggris tersebut sengaja dilakukan untuk menyesuaikan pasar internasional.
Di Indonesia film Pengabdi Setan sukses menjadi film horor terlaris sepanjang masa. Film ini mengalahkan film horor lain yang ditayangkan sepanjang 2017, seperti Danur, Jailangkung, dan The Doll 2. Film lain yang juga dikalahkan adalah Kuntilanak, yang rilis pada 2006.
Pengabdi Setan juga berhasil menggeser Warkop DKI Reborn: Jangkring Bos! Part 2 yang sebelumnya menjadi film terlaris dengan perolehan angka penonton tertinggi di bioskop.
