TEMPO.CO, Jakarta - Pementasan teater Perempuan-Perempuan Chairil sudah direncanakan sejak tahun lalu oleh Happy Salma. Akhirnya pementasan ini akan digelar pada 11 dan 12 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Selaku produser pementasan, Happy mengemukakan alasan mengangkat kehidupan Chairil dalam pentas teater.
Lihat juga: Para Pemain teater Perempuan-Perempuan Chairil Gelar Latihan
“Chairil, yang dikenal tampil dengan gaya bohemian dan menggelandang, punya banyak sisi lain, seperti gaya anak gaul Menteng yang heboh dan ganteng pada zamannya,” kata Happy di Gedung Nyi Ageng Serang, Rabu, 8 November 2017.
Happy mengibaratkan sisi kehidupan lain seorang Chairil sebagai anak disko. Seorang pria yang suka dansa serta nongkrong di pusat-pusat kesenian. Happy melanjutkan, Chairil punya siklus kehidupan seperti itu bukan hanya karena situasi pribadi, tapi zaman yang membentuknya.
Menurut Happy, bangsa yang baru terbentuk juga menciptakan masalah tersendiri.“Di saat Indonesia baru merdeka, di mana alat komunikasi belum maksimal, semuanya merupakan peralihan dari ratusan tahun lalu,” ujarnya.
Dalam pentas teater ini, Happy berusaha memperlihatkan karakter yang berbeda dari sosok Chairil, berikut dengan empat wanita yang hadir dalam kehidupannya. Pementasan ini akan disajikan dalam enam babak.
Happy juga menjelaskan, tujuan digelarnya teater ini bukan untuk mendiskreditkan perempuan. “Perempuan punya efek luar biasa dalam menumbuhkan daya cipta seorang Chairil Anwar,” ucapnya. Dia menambahkan, pementasan teater ini bukan berangkat dari keresahan perempuan masa kini.
Happy berusaha tidak resah dan tetap maju ke depan. “Kaum-kaum muda intelektual berdebat dengan luar biasa. Hal itu juga menjadi referensi saya,” tuturnya. Dalam pertunjukan ini, penonton akan melihat suasana yang berbeda.
JENNY WIRAHADI