Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Biennale 2017: Dari Makan Mawar Hingga Musik Gergaji

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Dua seniman Irak melakukan aksi seni performan di gudang sarinah ekosistem. (DIAN YLIASTUTI)
Dua seniman Irak melakukan aksi seni performan di gudang sarinah ekosistem. (DIAN YLIASTUTI)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Helatan Jakarta Biennale 2017 mulai digelar di Gudang Sarinah Ekosistem pada Sabtu, 4 November 2017. Sejumlah aksi performan dan pertunjukan juga digelar pada malam pertama hingga beberapa hari ke depan.

“Kami membagi tiga program dalam Jakarta Biennale 2017 ini, unjuk karya, retrospeksi dan performan,” ujar Direktur Artistik Jakarta Biennale Melati Suryodarmo di sela-sela tur untuk jurnalis dalam pembukaan acara ini.

Seperti kemarin, Abdi Karya menggelar performan membuat semacam boneka dari kain sarung. Boneka-boneka ini ditata di panggung lalu dimasukkan dalam buntalan serupa kain  yang digantung untuk meninabobokkan bayi.

Sebelumnya seniman asal Singapura Jason Lim tampak membuat karyanya dari tanah liat. Dia memperagakan bagaimana ia menyusun karyanya dengan bahan baku tanah liat seberat tiga ton. Ia berkarya di area bujur sangkar yang seluruhnya ditutup tanah liat.

Aksi performan lainnya yakni dua seniman Irak yakni Ali Al Fatlawi dan Wathiq al Ameri . Keduanya tampil cukup unik. Mereka menata beberapa mawar di sekeliling mereka, kemudian salah satu dari mereka tetap memegang buket mawar dan memakan sedikit demi sedikit kelopak mawar. Sementara yang lain memakai helm tentara dan memegang sepotong tulang sapi. Ia meraup arang dan menaburnya di helm tentara dan memukulkan tulang itu ke helmnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia melakukannya berulang-ulang. Keduanya lalu menyejajarkan seikat mawar dan tulang sejenak, lalu kembali ke aktifitas masing-masing. Makan mawar dan memukulkan tulang ke helm. Mereka beraksi dalam karya berjudul Vanishing Borders, or let’s talk about the situation in Iraq.

Di bagian lain beraksi pula sekelompok laki-laki yang menciptakan bebunyian, musik dari gong dan gergaji besi besar yang biasa dipakai untuk memotong pohon. Mereka unjuk penampilan dari karya almarhum I Wayan Sadra yang menciptakan aneka bebunyian dari apa pun. Kali ini salah seorang lelaki menyeret gong besar dalam gerakan melingkar, sementara yang lain menggesek gergaji besi dengan gesekan yang biasa dipakai untuk menggesek rebab pada gamelan.

Selain para penampil di atas, panitia Jakarta Biennale 2017 akan menggelar aksi performan dari beberapa seniman dalam delapan hari mendatang. Mereka yang akan tampil antara lain Abdi Karya, Ali Al Fatlawi dan Wathiq al Ameri, Jason Lim, Aliansyah Chaniago, Nikhil Copra, Alastari Maclennan, Otty Widasari, PM Toh, Darlene Litaay, Pawel Althamer, David Gheron Tetriakoff, Marintan Sirait,Pinaree Sanpitak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

32 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

39 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.