Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Novel Enny Arrow Dikategorikan dalam Sastra Erotis?

image-gnews
Acara diskusi sastra Enny Arrow di Kampus Undip, 31 Agustus lalu. Foto: Dok. KMSI
Acara diskusi sastra Enny Arrow di Kampus Undip, 31 Agustus lalu. Foto: Dok. KMSI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hampir satu tahun Yudi Bachrioktora meneliti novel Enny Arrow. Selama itu pula dia rutin membaca puluhan stensilan mesum yang populer pada 1980-1990-an itu. Beberapa di antaranya berjudul Selembut Sutra, Hari Kelabu, Sepanas Bara, Di Celah Dinding Kontrakan, dan Pergaulan Bebas.

"Ini penelitian tekstual. Membaca sekaligus memaknai teks dalam novel tersebut," kata pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia itu, Selasa, 10 Oktober 2017.

baca: Enny Arrow Redup Lantaran Kalah dari Video Porno

Yudi merampungkan penelitiannya pada pertengahan 2013. Berjudul "Imagined Sex: youth and porn stories in the 1980s and 1990s Indonesia", hasil penelitian itu dia presentasikan dalam Inter-Asia Cultural Studies Society Conference di National University of Singapore pada 3-5 Juli 2013.

Salah satu temuannya menyimpulkan novel Enny Arrow bisa masuk kategori karya sastra erotis. "Beberapa cetakan awal novel itu masih memiliki jalinan cerita," ujar Yudi. "Bukan semata-mata bertutur tentang persetubuhan."

Tulisan dalam sastra erotis biasanya memang memiliki alur yang jelas. Meski tujuan utamanya membangkitkan gairah seksual pembaca, karya sastra erotis tak melakukannya secara vulgar, melainkan dengan diksi dan bahasa yang memancing imajinasi. Karena itu, sastra erotis cenderung tak eksplisit mengumbar adegan seks.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu pelopor sastra erotis adalah penulis Italia, Giovanni Boccaccio, yang pada 1353 menerbitkan The Decameron. Novel itu berkisah tentang cinta, nafsu, rayuan, dan berbagai romantika kehidupan. Jauh sebelumnya ada Kama Sutra karya Vatsyayana, sebuah literatur India berbahasa Sanskerta tentang perilaku seks manusia.

Belakangan, ada Fanny Hill: Memoirs of a Woman of Pleasure karya novelis Inggris, John Cleland, yang terbit pada 1749; Tropic of Cancer karya penulis Prancis, Henry Miller, pada 1934; dan Lolita karya novelis Amerika-Rusia, Vladimir Nabokov, pada 1955. Ada juga novelis perempuan Amerika, Anais Nin, yang antara lain menulis Delta of Venus (1977) dan Little Birds (1979).

Tentu saja mutu sastra karya-karya seperti Nabokov atau Boccaccio tinggi. Karya Enny Arrow tak bisa dirujukkan ke arah novel-novel besar itu. Tapi pada awalnya karya-karya Enny Arrow sesungguhnya mencoba agak ke arah "sastra pop". Ia membungkus adegan ranjang dengan ide cerita yang beragam.

Misalnya tentang persoalan suami-istri atau rumah tangga, urbanisasi untuk mencari peruntungan di kota, atau kisah penyalahgunaan narkoba. "Awalnya Enny Arrow hampir selalu bercerita tentang kehidupan di masyarakat," ucap Yudi.

TIM TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menelusur Identitas Enny Arrow, Gelap Hingga Kini

18 Oktober 2017

Acara diskusi sastra Enny Arrow di Kampus Undip, 31 Agustus lalu. Foto: Dok. KMSI
Menelusur Identitas Enny Arrow, Gelap Hingga Kini

ada yang bilang Enny Arrow adalah seorang wartawan perempuan. Ia memulai karier pada masa Jepang dan pada masa revolusi, menjadi wartawan Republikein


Enny Arrow, Redup Lantaran Kalah dari Video Porno

18 Oktober 2017

Ilustrasi Novel Enny Arrow. TEMPO/Nurdiansah
Enny Arrow, Redup Lantaran Kalah dari Video Porno

Enny Arrow tak lagi menjadi primadona lantaran perkembangan teknologi telah mendorong adegan-adegan ranjang tampil dalam bentuk yang lebih nyata


Alasan Stensil Mesum Enny Arrow Paling Banyak Diburu

18 Oktober 2017

Ilustrasi Novel Enny Arrow. TEMPO/Nurdiansah
Alasan Stensil Mesum Enny Arrow Paling Banyak Diburu

Ketenaran Enny Arrow sebenarnya tak lepas dari isi tulisan dalam setiap terbitannya


Lapak-Lapak Penjual Stensilan Enny Arrow

18 Oktober 2017

Ilustrasi Novel Enny Arrow. TEMPO/Nurdiansah
Lapak-Lapak Penjual Stensilan Enny Arrow

Pembeli novel Enny Arrow kebanyakan para pemuda. Biasanya mereka pura-pura mencari yang lain dulu, baru akhirnya menanyakan novel Enny Arrow


Mengulik Stensilan Mesum Enny Arrow Era 1980-1990-an

18 Oktober 2017

Novel Enny Arrow. TEMPO/Nurdiansah
Mengulik Stensilan Mesum Enny Arrow Era 1980-1990-an

Kendati popularitasnya tinggi, penulis novel erotis itu hingga kini masih misterius. Siapakah Enny Arrow?