TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung dan seniman menghelat Seni Bandung selama sebulan penuh sejak 25 September hingga 25 Oktober 2017. Acara perdana yang direncanakan bergulir setiap tahun itu kini melibatkan 2.475 pelaku seni dan budaya serta pegiat sastra di Kota Bandung. Panitia menghimpun 688 kegiatan yang tersebar di 48 titik.
Acara pada hari perdana, Senin, 25 September 2017, antara lain Bandung Berbunyi, yang menampilkan orkes keroncong Parahyangan dan Jempol Jenthik di garasi sebuah rumah di Antabaru Endah. Sedangkan penggemar musik blues akan disuguhi penampilan The Old Coffee, The Little Lizard, Dicky Setiawan, dan Blues Libre di Ruang Putih, Jalan Bungur Nomor 37.
Serangkaian acara seni telah dimulai menjelang pembukaan acara oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada Ahad, 24 September 2017. Acara itu seperti wayang monolog di atas kendaraan bak terbuka, pertunjukan musik perkusi, musikalisasi puisi, dan seni tari komodo dari komunitas Kamoro, Papua.
Menurut Ridwan Kamil, Seni Bandung merupakan salah satu kegiatan terkait dengan hari jadi Kota Bandung ke-207. Seni Bandung merupakan etalase kreativitas warga Kota Bandung yang mampu mengolah potensi seni dan budaya kota ke dalam bentuk kegiatan bersama hingga menyatukan semua elemen di Kota Bandung. “Seni Bandung ke depan bukan hanya dijadikan ikon Kota Bandung di Jawa Barat, tapi juga ikon perhelatan budaya yang khas di kawasan Asia Tenggara,” katanya.
Direktur Eksekutif Seni Bandung Iman Soleh menuturkan perhelatan ini wujud kekuatan besar seni dan budaya warga Kota Bandung. Acara bersama warga ini selanjutnya diharapkan memberi ciri khas unik untuk kota.
Sosialisasi acara tersebut sudah dilakukan sejak Februari lalu. Iman Soleh berujar, pada festival ini, masyarakat bisa menyaksikan proses kreatif para seniman, seperti saat latihan teater dan pembuatan karya di ruang terbuka. “Selama ini, orang hanya tahu hasil jadinya. Jadi ada proses edukasi publik soal seni atau lingkungan juga,” ucapnya.
Pemerintah Kota Bandung menyiapkan dana Rp 5 miliar untuk acara ini. Adapun peserta acara diseleksi oleh kurator. “Tidak semua seniman akan terlibat karena ada proses kurasi,” kata Direktur Artistik Heru Hikayat.
ANWAR SISWADI