Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ronggeng Dukuh Paruk Hadir Dalam Edisi Jawa-Banyumasan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung:Ahmad Tohari, 59 tahun, menulis ulang novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dalam bahasa Jawa-Banyumasan. “Ini adalah novel pertama dalam dialek (Bahasa Jawa) Banyumas, sesuatu yang menyedihkan,” katanya usai menerima penghargaan Hadiah Sastera Rancage 2007 di Bandung, Sabtu (2/6).Novel trilogi yang ditulis ulang Tohari dalam bahasa Jawa dialek Banyumasan itu mengantarnya mendapat penghargaan Hadiah Sastera Rancage untuk kategori bahasa Jawa. Dia mendapat piagam sekaligus uang tunai Rp 5 juta dari Yayasan Kebudayaan Rancage yang memberinya hadiah itu.Aslinya seri trilogi novel itu terbit dalam tiga judul yakni “Ronggeng Dukuh Paruk”, “Lintang Kemukus Dini Hari”, dan “Jantera Bianglala”. Tohari melukiskan dinamika kehidupan ronggeng gunung di desa terpencil Dukuh Paruk, suatu tempat di Banyumas, bernama Srintil dalam satu potret ketika Indonesia menghadapi zaman gelap politik 1965.Srintil yang dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang meninggal 12 tahun lalu menjadi primadona Dukuh Paruk yang terancama kehilangan tradisinya. Tapi dia harus berhadapan dengan gejolak huru-hara politik serta kehancuran desanya.Karya sastera dalam bentuk novel trilogi itu terbit pertama kali tahun 1985, empat tahun setelah cerita karangan Tohari itu muncul dalam bentuk cerita bersambung di Harian Kompas. Buku itu kemudian sempat diterjemahkan dalam 5 bahasa yakni Inggris, Jerman, Belanda, Cina, dan Jepang.Tohari mengaku, memutuskan menulis ulang buku yang berkisah tentang kehidupan ronggeng tersebut dalam bahasa Banyumas karena didorong rasa bersalah. “Saya merasa sangat bersalah, setelah ditulis dalam 5 bahasa asing kok malah belum ditulis dalam bahas ibu (daerah),” katanya.Dia membutuhkan waktu setengah tahun penuh untuk menulis ulang novel karangannya itu dalam bahasa Jawa-Banyumasan. Buku yang awalnya terbit dalam bentuk trilogi novel tersebut ditulis dalam satu edisi berjudul “Ronggeng Dukuh Paruk Banyumasan”.Karena kesulitan melakukan penerjemahan ulang berdasarkan kata-per-kata dari edisi aslinya, berbahasa Indonesia, Tohari terpaksa menuliskan ulang kisah itu. Dia hanya berpanduan pada gagasan kalimat dalam buku aslinya untuk dituliskan kembali dalam bahasa Jawa dialek Banyumasan.Tohari mengklaim buku karangannya itu merupakan novel pertama yang ditulis dalam bahasa Jawa Banyumas. Kendati bahasa daerah yang digunakan oleh hampir 10 juta orang dari 5 kabupaten di Jawa Tengah itu sudah berabad-abad usianya tapi hanya digunakan sebatas bahasa lisan. “Ini ironis,” katanya.Menurut Tohari, bahasa Jawa Banymasan yang tergolong bahasa Jawa pinggiran itu tidak pernah mempunyai karya berupa teks tertulis. Kondisi ini diperparah oleh media massa setempat yang tidak pernah memberi ruang yang pantas bagi pemakai bahasa itu.Dia membuktikan sendiri, setelah rampung, Tohari mengaku sempat harus memeras otak untuk membaca ulang novel trilogi tulisannya sendiri. Sebagai penulisnya sendiri, Tohari mengaku membutuhkan energi ekstra untuk mencerna kisah itu dalam bahasa Banyumas. “Bayangkan bagaimana orang lain,” katanya.Buku itu diluncurkan pertama kali pada 2006 setelah sebelumnya muncul dalam bentuk cerita bersambung di Harian Suara Merdeka. Seluruh cetakan pertama yang jumlahnya 1.500 eksemplar itu habis terjual.Tohari menduganya, para pembelinya bertujuan untuk mengoleksi buku yang menjadi puncak karya pengarang itu. “Kelihatannya orientasi (pembeli) untuk koleksi, bukan untuk dinikmati,” katanya.Dia menawarkan untuk mencoba menerjemahkan buku karangannya ke dalam berbagai bahasa daerah karena tradisi ronggeng tidak hanya monopoli Jawa Tengah saja. "'Ronggeng Dukuh Paruk' itu melukikas Indonesia bukan Banyumas saja," katanya.Ahmad Fikri
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.


Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Ketua MPR Bambang Soesatyo
Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta


Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift menghadiri MTV Video Music Awards 2023 di Prudential Center di Newark, New Jersey, AS, 12 September 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis


Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX


PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI gelar seminar bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture di Batam. (Foto: EMLI)
PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Sejumlah pengunjung berswa foto dengan latar depan diorama perumusan naskah Proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019. Museum tersebut merupakan bekas kediaman perwira Jepang Laksamana Muda Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.


Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Seminar kebangsaan untuk menjaga eksistensi Indonesia melalui nilai kebangsaan pada Senin (14/11/2022) di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Huawei menggelar seminar Tech to Build Your Career di Singapore University of Technology and Design (SUTD) pada 29 Agustus-2 September. (Huawei)
Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.


Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 29 Mei 2022.Saat hadir, Anies mendapatkan sambutan meriah dari kader PKS dengan teriakan Presiden. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.