TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok musik beraliran heavy metal, Black Sabbath, akhirnya menunda dua jadwal pertunjukan setelah salah satu personel intinya, yakni Ozzy Osbourne, jatuh sakit.
Osbourne yang kini berusia 67 tahun itu bersama Sabbath dijadwalkan menggelar konser terakhir mereka, sebagaimana dikutip dari laman Guardian.
Black Sabbath membatalkan rencana mereka untuk tampil bermain di Edmonton dan Alberta, pada Sabtu. Mereka mengumumkan bahwa akan menjadwal ulang pertunjukan di Kanada pada Senin, 1 Februari 2016, di Calgary.
Nama dan reputasi Ozzy Osbourne telah melegenda dengan aliran musik heavy metal. Ia telah meniti karier selama 47 tahun.
Manajemen Black Sabbath dalam pernyataannya menyebutkan bahwa penundaan jadwal pertunjukan itu lantaran Osbourne menderita sakit "sinusitis yang akut". Untuk itu, jadwal pertunjukan akan ditinjau kembali. Untuk tanggal pastinya akan diumumkan secepatnya.
Pada 20 Januari 2016, Black Sabbath mengawali tur mereka di Omaha, Nebraska. Tur ke Amerika Serikat itu bakal berakhir di Phoenix, Arizona, 21 September 2016.
Band asal Inggris itu, merilis album perdana pada 1970. Mereka berjanji bahwa konser-konser yang mereka jalani merupakan kali terakhir kiprah di bleantika musik heavy metal. Mereka bahkan melabel turnya dengan nama "The End".
Osbourne merupakan sosok mempesona dalam musik beraliran heavy metal. Ia dikenal sebagai bintang pujaan karena aksi teatrikalnya di panggung. Ia juga menuai sukses ketika melakukan solo karier.
Tur kali terakhir ini juga sempat dibayangi awan kelabu ketika gitaris andalan mereka Tony Iommi, menderita sakit lymphoma.
