Jakarta Biennale 2015: Jeremy Millar Tampilkan Rimbaud

Reporter

Jumat, 13 November 2015 22:24 WIB

Jeremy Millar. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta -Perhelatan pameran seni rupa dua tahunan, Jakarta Biennale 2015 akan dibuka Sabtu, 14 November 2015. Salah satu seniman yang ikut terlibat dalam acara ini adalah seniman dan kritikus seni asal Inggris, Jeremy Millar.

Kali ini dia tak memamerkan karya yang sempat membuat heboh—patung potret diri lelaki mati tenggelam, tapi akan menampilkan sebuah film. Sebuah yang terinspirasi perjalanan Arthur Rimbaud, seorang penyair Prancis yang pernah menjadi tentara Kerajaan Belanda dan singgah di Indonesia pada 1876.


Millar membuat karya film berdurasi 85 menit yang diambil dari 15 jam footage film yang diambilnya di London, Paris, Jakarta, Bogor, Tuntang, Salatiga hingga Semarang dalam film berjudul Abdo Rinbo.

Millar menyusuri sudut-sudut kota yang pernah dijelajahi Rimbaud yang saat itu sangat muda menjadi tentara Belanda lalu keluar dari ketentaraan dan mengembara ke berbagai tempat. “Saya tertarik menelusuri jejak dia, meskipun sama sekali tidak ada jejak yang tertinggal, proses editnya juga sangat kompleks,” ujar Millar ditemui usai kuliah umum di Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, 13 November 2015.


Millar mencoba menguak jejak penyair Prancis dan mendapatkan pengalaman yang berbeda dari ruang, waktu dan kegiatan yang berbeda. Dia menggunakan simbol dalam puisi dan surat Rimabuaud yang kadang liris, dan puitis tetapi ada kalanya kasar dan sugestif. Dia menyorot pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain.


Dalam film itu Millar menjahit satu tempat ke tempat lain dengan aktivitas yang berbeda. Satu ketika dia menyorot sebuah bangunan mal megah di Prancis, kegiatan di London, lalu ruwetnya lalu lintas di sekitar Tanah Abang. Ada pula aktivitas orang membuat gamelan di Bogor, lalu ketika seseorang membuat wayang dan sepotong adegan yang sangat dramatis dengan gambar tangan berdarah, seperti luka bunuh diri di nadi.


“Yang paling saya suka ketika melihat orang membuat gamelan, sangat menakjubkan.” ujarnya.

Film besutannya itu disorotkan ke layar, yang dibelakangnya terdapat wayang kulit yang diasumsikan sebagai Rimbaud. Dia juga mengakui dalam karyanya ini juga terkandung isu politik dengan keputusan Perdana Menteri Inggris David Cameron tentang pengungsi.


Advertising
Advertising

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya