Serahkan TIM ke UPT, Ahok Dianggap Lecehkan Seniman  

Reporter

Sabtu, 7 November 2015 17:58 WIB

Para seniman membacakan petisi protes terhadap keberadaan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Taman Ismail Marzuki (TIM) di TIM, Jakarta, 13 Januari 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pengalihan tanggung jawab administratif Taman Ismail Marzuki dari Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (BP-PKJ TIM) ke tangan unit pengelola teknis (UPT) masih menuai protes dari para seniman.

Pada Jumat sore, 6 November 2015, sekelompok seniman berunjuk rasa di depan Gedung Teater Jakarta, TIM, dengan melakukan orasi kebudayaan dan pembakaran lukisan untuk memprotes keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.

Sastrawan Radhar Panca Dahana, mewakili para pengunjuk rasa, menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencabut keputusan tersebut. Radhar mengungkapkan bahwa pengelolaan TIM di tangan UPT hanya akan menghambat daya kreatif seniman dengan birokasinya yang mengungkung kebebasan seniman.

“Dari dulu (selama TIM dikelola BP-PKJ TIM) semua berjalan baik. Dari dulu BP pun dipimpin seniman terkemuka,” ujarnya kepada Tempo setelah aksi unjuk rasa itu.

Radhar juga mengkritik Ahok yang pernah mengatakan pengelolaan TIM selama ini tidak becus. Padahal, menurut Radhar, selama setengah abad TIM berdiri dan dikelola BP-PKJ TIM, banyak seniman dan pemikir besar lahir di TIM.

“Jadi, jika ada seseorang mengatakan bahwa TIM dikelola dengan tidak becus, saya rasa yang tidak becus adalah pikiran orang itu karena dia tidak mengakui sejarah itu dan menganggap dirinya lebih baik, lebih hebat, lebih luar biasa ketimbang orang-orang besar yang dilahirkan di TIM ini,” ucap peraih penghargaan Frix de le Francophonie (2007) itu.

Radhar mengatakan para seniman telah melayangkan surat terbuka kepada Ahok. Selain itu, para seniman menuntut pertemuan bersama Ahok untuk membahas persoalan ini bersama-sama.

“Selama ini dia tidak mau bicara dengan kami. Pembicaraan selalu diwakili pembantu-pembantunya yang tidak mengerti persoalan ini. Itu berarti Ahok melecehkan dan menyepelekan seniman dan kebudayaan,” ucap Radhar.

Dalam unjuk rasa tersebut, para seniman menilai beberapa hal yang merugikan seniman perihal penyerahan TIM kepada UPT. Pertama, pengurus UPT adalah pegawai negeri yang tidak punya latar belakang kesenian. Kedua, aktivitas kesenian akan diawasi dan dikenai pajak, dari perizinan, pemasangan poster, hingga pementasan. Selain itu, pengurus UPT dikenai jam kerja sampai pukul 4 sore, sedangkan kegiatan seniman banyak diadakan pada malam hari.

Karena itu, para seniman merasa diusir dari TIM yang selama ini menjadi rumahnya untuk berekspresi. “Padahal ini rumah seniman, bukan rumah pegawai atau birokrat. Birokrat atau pegawai itu hanya membantu dan mendukung seniman. Ini ruang kebebasan seniman,” tuturnya.

LUHUR TRI PAMBUDI

Berita terkait

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

22 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

2 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

2 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

2 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

2 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

3 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

4 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

5 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

6 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya