Serah Terima TIM Batal, Seniman Anggap PNS Tak Mengerti Seni  

Reporter

Jumat, 30 Oktober 2015 18:56 WIB

Pengunjung dalam Pameran Pelarangan Buku di Indonesia dari Jaman ke Jaman, di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (03/16). TEMPO/ Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Proses pengalihan pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta terus ditentang. Serah terima tata kelola dari Badan Pengelola TIM ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI yang dijadwalkan hari ini, Jumat 30 Oktober 2015, batal.

Karyawan Badan Pengelola TIM menolak tanda tangan karena hak-hak mereka seperti gaji, pesangon, dan uang makan bulan Oktober belum dibayarkan. Serah terima disepakati diundur hingga 10 November 2015 dengan syarat tanggung jawab Pemerintah DKI atas karyawan yang diputus hubungan kerjanya sudah terpenuhi.

"Apa yang dilakukan pemerintah DKI sangat tidak menghargai seniman,"
kata pelukis lulusan Institut Kesenian Jakarta Syahnagra Ismail di Graha Bhakti Budaya TIM, Jumat, 30 Oktober 2015. Mantan Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta ini menilai pemerintah DKI telah menghinakan seniman.


Syahnagra mengisahkan, TIM didirikan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin untuk seniman. Bila pengelolaan kemudian diserahkan ke tangan birokrasi di bawah Unit Pelaksana TIM, Syahnagra khawatir akan menghambat perkembangan berkesenian. "PNS tak mengerti seni," kata dia.

Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 109 Tahun 2014, pengelolaan TIM kini berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Manajemen pengelolaan beralih dari Badan Pengelola TIM diserahkan ke Unit Pelaksana TIM.

Badan Pengelola TIM memiliki 103 karyawan. Mereka akan kehilangan pekerjaan begitu TIM diserahterimakan kepada Unit Pelaksana TIM yang terdiri dari pegawai negeri sipil.


Kepala Badan Pengelola TIM Bambang Subekti mengatakan, perubahan pengelola akan berdampak pada menghilangnya pelayanan TIM yang selama ini diberikan. Selama ini, kata Bambang, selalu berdiskusi dengan seniman tentang kebutuhan mereka bila menggunakan fasilitas TIM.

Bila pengelolaan diserahkan pada unit pengelola, seniman harus mengurus seluruh urusan teknis sendiri.
"Dulu mulai dari tempat, izin polisi, hingga pajak kami semua yang urus, seniman cuma perlu memikirkan karyanya," ucap Bambang. "Sekarang, semua jadi tanggung jawab seniman."

MOYANG KASIH DEWI MERDEKA

Berita terkait

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

18 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

3 Februari 2024

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia berlangsung 2-11 Februari 2024 di Taman Ismail Marzuki.

Baca Selengkapnya

Utak-atik Anggaran Bansos Dadakan

31 Januari 2024

Utak-atik Anggaran Bansos Dadakan

Pemerintah kembali mengumumkan program bansos baru menjelang Pemilu 2024. Kali ini bernama BLT Mitigasi Risiko Pangan.

Baca Selengkapnya

Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

16 Januari 2024

Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

Tarif sewa Teater Besar TIM kini mencapai Rp 50 juta per hari. Simak rincian tarif penyewaan gedung yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Sejumlah Seniman Merasa Tak Dilibatkan

16 Januari 2024

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Sejumlah Seniman Merasa Tak Dilibatkan

Kenaikan tarif sewa gedung pertunjukan di Jakarta diatur Perda Retribusi Daerah yang diusulkan pada era pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Selain Stadion Seperti JIS, Anies Janji Akan Bangun Perpustakaan Seperti di TIM di Berbagai Daerah

15 Januari 2024

Selain Stadion Seperti JIS, Anies Janji Akan Bangun Perpustakaan Seperti di TIM di Berbagai Daerah

Calon presiden Anies Baswedan berjanji akan membangun perpustakaan seperti di TIM di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

15 Januari 2024

Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

Dinas Kebudayaan DKI memberlakukan tarif baru sewa gedung pertunjukan seni budaya. Sewa teater besar TIM capai Rp 50 juta per hari.

Baca Selengkapnya

Pasang Badan buat Prabowo

11 Januari 2024

Pasang Badan buat Prabowo

Para pendukung Prabowo pun merespons acara itu dengan ramai-ramai mengunggah konten beraroma kesedihan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Art House Gelar Mamma Mia! The Musical

3 Januari 2024

Jakarta Art House Gelar Mamma Mia! The Musical

"Mamma Mia! The Musical ini dilaksanakan pada tanggal 22-23 desember untuk merayakan Hari Ibu

Baca Selengkapnya

Penjelasan Penulis Agus Noor Dipanggil Polisi Pasca-Pentas Musuh Bebuyutan

8 Desember 2023

Penjelasan Penulis Agus Noor Dipanggil Polisi Pasca-Pentas Musuh Bebuyutan

Pemanggilan berpangkal kepada peristiwa sesaat sebelum Musuh Bebuyutan yang ditulis Agus Noor dan dilakoni Butet Kartaredjasa dipentaskan 1 Desember.

Baca Selengkapnya