Karawang Usul Goyang Jaipong Jadi Warisan Budaya  

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 18:20 WIB

Tari jaipongan membuka Festival Kesenian Daerah Tingkat Mahasiswa di STSI Bandung, Jumat (5/6). Festival ini diikuti perguruan tinggi se Jawa Barat dan Banten. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Karawang- Banyak orang menyangka Tari Jaipong berasal dari Bandung. Hal itu diungkapkan oleh Suanda, seniman pencipta Jaipong. Bahkan, menurut Suanda, banyak orang tidak tahu asal tarian yang tenar dengan goyang, geol, dan gitek itu.


Karena itulah, Suanda berencana mengajukan karyanya untuk ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda. Ia beharap, jika sudah ditetapkan, ia punya kekuatan hukum untuk melindungi karya budaya kreasinya.

Suanda mengungkapkan asal tarian khas Jawa Barat itu. "Jaipong lahir di Karawang. Tarian itu mutlak ciptaan saya. Awalnya, saya membuat tari Jaipong tanpa pola, gerakannya spontan, diiringi instrumen musik gendang, rebab, ketuk, dan kecrek, serta sinden," kata Suanda saat ditemui Tempo di Karawang, Kamis, 15 Oktober 2015.

Sekitar 1970, Suanda merasa ingin menciptakan sesuatu yang baru di dunia seni pertunjukan. "Karena saat itu, hiburan rakyat masih terbatas. Kesenian yang digandrungi masyarakat Karawang pada waktu itu adalah Topeng Banjet, Wayang Golek, Ketuk Tilu, dan Tarling. Belum ada alternatif lain. Padahal manusia tidak boleh berhenti berkreasi," ujar Suanda membeberkan.

Dalam mengreasikan Jaipong, Suanda mengatakan, ia menggabungkan unsur gerak Penca, musik Ketuk Tilu, Tarling, dan nyayian Sinden. Tari, musik, dan nyanyian disajikan sekaligus secara dinamis. "Tidak disangka, saat itu, banyak yang menyukai Jaipong. Setiap pentas, penonton selalu rame," ucap Suwanda sambil mengenang masa itu. "Saat itu, Jaipong bisa menjadi pilihan lain hiburan rakyat," ucap dia.

Dalam perjalanannya, Jaipong menyebar dari Karawang ke berbagai wilayah Jawa Barat. Nanu Munajat, dosen seni tari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung, mengatakan Jaipong sampai dibawa ke Bandung oleh Gugum Gumbira. Ia mengajak seniman Jaipong Karawang berkreasi dengan tariannya.

"Jaipong Gugum khas. Ia menerapkan pola dan serangkaian pemanis gerak sehingga para penari terlihat bergerak lebih teratur, berbeda dengan penari Karawang yang banyak improvisasi. Gerakannya juga tegas, lugas," ujar Nanu.

Sementara itu, di tanah kelahirannya, penari Jaipong bergerak tanpa pola yang paten dengan irama musik pengiringnya. "Di Karawang, pemain musik yang mengikuti gerak penari, sedangkan di Bandung penari berpatokan pada ketukan musik," ujar Nanu.

Di luar dugaan, ternyata Jaipong khas Bandung lebih banyak terekspose daripada Jaipong di tempat kelahirannya. Hal ini diakui oleh Suanda. Karena itulah, saat ini, ia berupaya mendaftarkan Jaipong menjadi warisan budaya tak benda. "Supaya orang-orang tahu kalau Jaipong itu berasal dari Karawang," kata Suanda.



HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

3 jam lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

4 Maret 2024

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

28 September 2022

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

Dua orang wartawan diduga dianiaya dan disekap oleh pejabat di Pemerintahan Kabupaten Karawang

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

29 Agustus 2021

Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

Kepala Kejaksaan Negeri Karawang Martha Parulina Berliana sebelumnya menyampaikan pihaknya hingga kini masih mendalami kasus dugaan korupsi itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

30 Mei 2021

Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

Sesuai dengan data Dinas Kesehatan Karawang, hingga Sabtu malam, 29 Mei 2021 jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 19.474.

Baca Selengkapnya

Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

26 Mei 2021

Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak lagi menyediakan hotel sebagai tempat isolasi bagi para pasien Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

21 Mei 2021

Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

Seorang peziarah makam Ki Sapujagat di Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, hilang selama hampir 24 jam. DItemukan di jurang.

Baca Selengkapnya