Menontonnya Gratis, Merugikan Pembuat Film  

Reporter

Senin, 4 Mei 2015 05:06 WIB

Ilustrasi menonton film streaming online. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Biaya Internet yang murah dan mahalnya tiket bioskop menjadi alasan seseorang menonton film melalui streaming. Tapi layanan film gratis, kata Ade Kusumaningrum, konsultan media Kineria.com, jelas memiliki kekurangan.

Apalagi, dia menambahkan, film diakses secara bebas tanpa melalui lembaga sensor film, sehingga memperlihatkan gambar yang seharusnya tidak dipertontonkan. "Di sana bisa ada porno dan kekerasan yang ditayangkan," katanya kepada Tempo, Kamis, 30 April 2015.

Menurut dia, film gratis melalui Internet merugikan banyak pihak--terutama pembuat film. Atas dasar itu, pihaknya bekerja sama dengan pembuat film untuk pembagian royalti hak cipta. "Kami berbayar untuk memajukan film Indonesia. Karena streaming adalah masa depan film," ujar Marsio, yang mengaku sudah berada di industri film sejak 2006.

Ia menjelaskan, situs-situs gratis itu mendapatkan film yang akan diputar dengan cara mengunduhnya sendiri atau menduplikasi dari televisi berlangganan dan kemudian diunggah kembali di website-nya setelah dilengkapi dengan subtitle bahasa Indonesia. Mutu filmnya bisa beragam, dari kualitas bajakan hingga blue-ray.

Nah, kata dia lagi, keuntungan mereka bisa didapat dari sumbangan sukarela atau donasi anggota dan iklan promosi--seperti judi bola atau pornografi. Karena itu, situs film streaming gratis dipenuhi iklan yang suka mengganggu layar.

Radius mengaku mengambil film dari situs layanan pengunduh film. Tapi, menurut dia, tidak semua situs penyedia layanan pengunduh film itu ilegal. Kata dia, terdapat situs yang memang sudah melegalkan anggotanya untuk mengakses film terbaru, seperti www.moviesfoundonline.com.

Ia menambahkan, situsnya juga tidak mengambil keuntungan dari iklan karena membuat situs itu dengan tujuan berbagi film. "Kami menolak iklan, karena mengganggu layar," ujarnya.

Menurut Ismail Chawidu, Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika, beberapa situs film streaming gratis merupakan website ilegal alias tidak memiliki izin resmi dalam memutarkan filmnya. Tanda-tanda yang ilegal, kata dia, bisa dilihat dari alamat kantor yang tidak jelas dan juga iklannya. "Biasanya porno dan judi," ujarnya. Ia mempersilakan pihak yang merasa dirugikan oleh situs-situs film streaming gratis itu untuk mengadu ke pihaknya guna ditindaklanjuti.

Tren ke depannya, menurut Marsio, pelanggan akan mengakses konten film yang lebih pendek--seperti film dokumenter—bukan film panjang. Jadi, kata dia, pelanggan tinggal menekan tombol play, 15 atau 30 menit ketika terjebak macet, kemudian mobilnya sudah terpakir di kantor atau toko. "Iklan streaming juga akan semakin banyak," kata Marsio.

HERU TRIYONO

Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

3 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

5 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

5 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

5 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

9 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

11 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

13 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

14 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

17 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

19 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya