Cinta Laura Artis berdarah indo saat jumpa pers di kantor Sony Music Indonesia, Jakarta, (11/01). Cinta Laura saat ini sedang berada di Indonesia untuk merilis single terbarunya yang berjudul "All of My Life". Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Budaya Valentine memang berasal dari barat. Tak mengherankan jika di Amerika Serikat, perayaan Valentine begitu dibesar-besarkan. Cinta Laura Kiehl, 20 tahun yang tengah melanjutkan pendidikan di Negara paman Sam tersebut mengakui betapa antusiasnya warga Amerika merayakan Valentine.
"Di Amerika Valentine dirayakan secara besar-besaran, semua orang begitu antusias merayakannya," kata Cinta melalui surat elektroniknya kepada Tempo, 14 Februari 2014.
Di Amerika, semua toko menyediakan coklat dan bunga. "Baik toko maupun restoran semua menyediakan coklat atau semua hal yang berbau Love," kata Cinta yang kuliah di Columbia University, Amerika Serikat ini
Meski warga Amerika lebih antusias ketimbang Indonesia dalam merayakan Valentine, Cinta mengaku, Indonesia tidak kalah mewah dengan pernak-pernik Valentinenya. "Orang Indonesia pasti menilai kalau Amerika merayakan Valentine dengan kemewahan. Karena sering melihat tayangan film Hollyood. Padahal restoran dan hotel bintang 5 Jakarta dan Bali jauh lebih mewah," kata kelahiran Quakenburg,Jerman ini.(Baca : Debut Film Internasional CintaLaura Dirilis )
Tinggal di Amerika, tidak membuat Cinta larut dengan kebudayaan barat. Cinta juga merayakan Valentine namun tidak seantusias teman-temannya di Amerika. Bagi Cinta Hari Valentine hanya sebuah simbol. Pemain film After The Dark ini mengaku sejak kecil, kedua orang tuanya sering mengajarkan untuk menyayangi semua orang. Tidak membedakan kaya atau miskin.