Penulis cerita Lupus, Hilman Hariwijaya, tahun 1988. DOK/TEMPO/Gunung Sarjono
TEMPO.CO , Jakarta: Penulis Hilman Hariwijaya atau biasa dikenal Hilman “Lupus” mengeluarkan karya terbarunya berjudul Finding Srimulat. Buku terbaru pria kelahiran 25 Agustus 1964 ini, berdasarkan film garapan sutradara Charles Gozali dengan judul yang sama.
Menurut Hilman, pembuatan novel ini berawal ketika dia diminta membantu sahabatnya itu membuat skenario film Finding Srimulat. Namun karena kesibukannya, ia tidak bisa menyelesaikan skenario itu. "Akhirnya, saya bilang, yasudah nanti saya buatkan novelnya saja," kata Hilman mengulang kata-katanya kepada Charlez, di Gramedia Matraman Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2013.
Menurut penulis novel “Lupus” yang ngetop pada 1980-90-an, salah satu tujuan pembuatan novel ini untuk membuat cerita Srimulat lebih abadi. "Kalau film kan sekali nonton biasanya udah. Tapi kalau buku lebih abadi," katanya.
Novel ini bercerita tentang pasangan muda Adika Fajar dan Astrid Lyanna yang bermimpi bisa hidup mandiri. Kehamilan Astrid sang istri membuat pasangan ini harus berjuang untuk kehidupan mereka.
Pada saat yang sama, rekan kerjanya, JoLim, berkhianat sehingga event organizer tempat Adi bekerja terperosok di jurang kebangkrutan. Di tengah situasi yang kritis itu, Adi mulai mendapatkan titik terang ketika mobilnya mogok di depan sebuah restoran milik Kadir, salah satu dari legenda Srimulat yang tersisa. Dari sinilah petualangan mengumpulkan tokoh-tokoh Srimulat yang penuh dengan tawa dan haru itu dimulai.
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
13 hari lalu
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.