TEMPO.CO, Surakarta - Wali Kota Surakarta Joko Widodo memastikan bakal menonton konser Lamb of God di Singapura pada 20 Februari 2012. Pria yang sering disapa Jokowi ini mengaku telah memperoleh tiket untuk menyaksikan grup musik rock tersebut.
“Tiket sudah pegang, meski belum secara fisik,” kata Jokowi, Rabu, 8 Februari 2012. Jokowi mengaku membeli tiket tersebut secara online. Dia tinggal menukarkan surat elektronik yang berisi notifikasi pembelian dengan tiket saat telah berada di Singapura.
Tiket yang dipilihnya merupakan kelas termurah. “Harga pastinya agak lupa, sekitar satu jutaan rupiah,” kata Jokowi. Dia hanya membeli satu tiket, tanpa mengajak ajudan ikut masuk menonton konser.
Rencananya, Jokowi berangkat ke Singapura mendekati hari pementasan. Sebab, pertengahan Februari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berkunjung ke Jawa Tengah. “Sebagai Wali Kota pasti akan ikut menyambut,” kata Jokowi.
Selain menyaksikan konser, dia juga memiliki agenda untuk bertemu dengani pihak manajemen Lamb of God. Dia akan menjajaki kemungkinan untuk mendatangkan band groove metal asal Amerika Serikat itu ke Solo. “Tanya-tanya masalah harga,” katanya.
Mengenai pilihan untuk mendatangkan Lamb of God, Jokowi memiliki alasan khusus. Pria penggemar musik rock itu memandang grup tersebut memiliki beberapa keunggulan dibanding grup lain. “Mereka kan pernah mendapat Grammy Award,” katanya.
Lamb of God pernah menggoyang publik Jakarta pada 9 Maret 2009 di Tennis Outdoor Stadium. Band metalcore ini digawangi Randy Blythe pada vokal, Mark Morton pada gitar, Willie Adler pada gitar, John Campbell pada bas, dan Chris Adler pada drum.
Lamb of God telah menghasilkan enam album studio, satu album live, satu album kompilasi, dan tiga DVD. Pada 2007, band ini masuk nominasi Grammy untuk album Sacrament.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
17 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
