TEMPO Interaktif, Bintang sepak bola asal Pantai Gading, Didier Drogba, menyampaikan keinginannya menjadi juru damai di negerinya pascapemilihan umum.
Hal tersebut disampaikan kepada BBC menanggapi kekerasan berdarah yang menimbulkan ribuan orang meninggal dunia usai pemilihan umum.
Belum lama ini, penyerang klub bola Chelsea ini berbicara tentang perannya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di acara peluncuran lembaga Truth Reconciliation and Dialogue Commission.
Pada acara itu, dia katakan bahwa dirinya tidak ragu-ragu untuk berperan serta dalam perdamaian, "Memang itu tidak mudah untuk menyelesaikannya karena saya bukanlah superman."
Diperkirakan lebih dari tiga ribu orang meregang nyawa dan 500 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal akibat kerusuhan yang berlangsung selama empat bulan setelah pemilihan umum yang digelar November tahun lalu.
Kerusuhan berdarah itu dipicu oleh sikap incumbent Laurent Gbago, pria sangat populer di wilayah Selatan, yang ogah mundur. Padahal, hasil pemilihan umum November lalu, menunjukkan penentangnya Alassane Quattara memenangkan pemilhan presiden. Gbagbo membandel , bahkan dia tak bersedia menyerahkan kekuasaan kepada Quattara yang diakui oleh PBB.
Quattara berasal dari wilayah Utara menduduki kursi presiden pada April lalu setelah Gbagbo ditangkap aparat keamanan dengan dukungan PBB dan pasukan Prancis di kota besar Abidjan.
Drogba sangat berharap seluruh warga Pantai Gading menghentikan kekerasan, baik di wilayah Selatan maupun Utara. "Saya mengharapkan pada waktu mendatang masyarakat dari Selatan maupun Utara bisa duduk bersama dan saling bermaafan."
"Aku ingin kembali dan anak-anakku kembali hidup damai di Pantai Gading," ucap pemain internasional Pantai Gading pada kejuaraan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
