Museum Mpu Tantular Ditutup untuk Revitalisasi  

Reporter

Editor

Selasa, 9 November 2010 19:27 WIB

Museum Mpu Tantular. (digilib.petra.ac.id)
TEMPO Interaktif, Sidoarjo -Museum Mpu Tantular ditutup selama dua hari mulai Selasa (9/11). Aktivitas kunjungan dan belajar dihentikan sementara untuk mempermudah pendataan atau revitalisasi benda cagar budaya koleksi museum yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu. Pendataan itu dilakukan secara rutin dan dilaporkan kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. "Seluruh benda cagar budaya didata ulang," ujar Kepala Museum, Gunawan Ponco Putro.

Pendataan diperlukan untuk meneliti dan menetapkan kebijakan pengelolaan benda cagar budaya, seperti penentuan benda yang dianggap penting dalam kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuanakan diambil alih pemerintah pusat. Sedangkan benda yang tak begitu penting diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Provinsi.

Menurut Gunawan, selama benda cagar budaya itu penting untuk pendidikan, budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ia harus diselamatkan, dirawat dan dilindungi dari kerusakan. Jika dikelola secara optimal, benda itu juga menjadi daya tarik pariwisata dan mendongkrak ekonomi daerah setempat.

Museum itu memiliki sekitar 15 ribu koleksi benda bersejarah. Hanya sekitar 15 persen yang dipamerkan dalam bentuk asli. Selebihnya dibuat tiruan dari bahan fiber. Koleksi berbahan batu dan kayu itu disimpan demi melestarikan warisan leluhur. Petugas museum rutin mengawasi dan merawat koleksi tersebut.

Museum yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini berdiri sejak 1933 dengan nama Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Museum itu didirikan kolektor seni asal Jerman, Von Faber. Koleksi Von Faber digolongkan menjadi 10 jenis koleksi, yakni jenis geologi, biologi, etnografi, arkeologi, histori, numismatik dan heraldik, filologi, keramik, seni rupa dan teknologi.

Adapun koleksi yang dipamerkan terdiri dari koleksi jaman prasejarah, klasik (Hindu-Budha), jaman Islam, kolonial, dan jaman modern. Sejak berdiri lokasi museum berpindah empat kali. Terakhir ia menempati kawasan Buduran Sidoarjo sejak Mei 2004. Pengunjung biasanya ramai mengujungi museum di saat musim liburan sekolah atau hari libur nasional serta akhir pekan. Para wisatawan asing yang berkunjung di antaranya berasal dari Korea, Jepang, dan Singapura.

Untuk menarik pengunjung, museum seluas 3,2 hektare itu juga dilengkapi aneka permainan. Taman yang asri dan rindang juga memanjakan mata pengunjung, setiap mata memandang terlihat aneka pepohonan dan tanaman hias berwarna-warni. Lokasi museum yang terletak di pinggir jalan Surabaya-Malang itu juga bmemudahkan para pengunjung untuk mengenal museum ini. Museum Mpu Tantular juga menyediakan ruang pameran untuk seminar dan galeri seni. Seniman setempat kerap memamerkan karya seninya di museum ini.

Pengunjung berkebutuhan khusus juga bisa menikmati dan belajar di sini. Pengelola museum menyediakan fasilitas khusus bagi pengunjung tunanetra, seperti jalan menuju ruang pamer yang dilengkapi alat pemandu. Bahkan, sejumlah keterangannya menggunakan huruf braille, sehingga pengunjung tunanetra dapat membacanya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

2 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya