Sepotong Nirwana di Puncak Bromo  

Reporter

Editor

Minggu, 29 Agustus 2010 20:45 WIB

Nusa Swara Qua Etnika di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa(24/8). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengujung Februari setahun lalu. Musisi Djaduk Ferianto takzim menikmati hari yang tengah beranjak subuh di puncak Gunung Bromo, Jawa Timur. Angin subuh yang dingin menggigit berembus pelan-pelan saja. Fajar belum menyingsing dan hari masih gelap. Saat itulah ada sebuah pemandangan yang membuat Djaduk tercengang: di puncak gunung berapi itu justru telah terang, tapi di kaki gunung masih tampak gelap-gulita.

Djaduk--yang saat itu tengah mempersiapkan perhelatan Jazz Gunung--merasakan seolah berada di alam lain. Ia mengibaratkan seperti sebuah nirwana. Bertolak dari perenungan di puncak Bromo itulah Djaduk menemukan sebuah ide yang kemudian ia tuangkan dalam penggarapan musiknya bersama Kua Etnika--sebuah kelompok musik kontemporer dari Yogyakarta yang dimotori Djaduk.

Rabu malam lalu, hasil perenungannya itu dipentaskan Djaduk bersama Kua Etnika di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dalam sebuah konser bertajuk "Nusa Swara", kependekan dari Nusantara dan swara (suara). Konser itu juga menjadi bagian dari peluncuran album ketujuh Kua Etnika: Nusa Swara.

Konser dibuka dengan tembang Tresnaning Tiyang. Nomor pembuka itu merupakan terjemahan kreatif dari sebuah pemandangan yang diabadikan Djaduk dalam layar ponselnya. Hasilnya adalah sebuah komposisi yang bermain-main dengan melodi. Tembang tersebut juga sarat bunyi-bunyian gamelan.

Berikutnya, mengalun nomor bertajuk Bromo. Lagu ini berdiri sendiri sebagai terjemahan Djaduk terhadap gunung berapi yang membuatnya terpesona itu. Diawali dengan lengkingan seruling, musik kemudian mengalir dalam ketukan nada pentatonis gamelan. Lalu masuk tabuhan gendang Sunda, yang diiringi kibor, bas, gitar, dan drum. "Sebenarnya ada dua gunung yang mengilhami saya selain Bromo, yakni Merapi," ujar Djaduk dari atas pentas.

Setelah itu, Kua Etnika menghadirkan nomor Merapi Horeg. Tembang ini dibuka dengan petikan kecapi. Lalu terdengar suara gemercik air, yang keluar dari alat musik buatan sendiri bernama rain stick. Alat yang terbuat dari bambu yang seluruh tubuhnya dipaku itu berisi biji-bijian jagung dan kedelai kering. Jika naik-turun, bunyi biji-bijian yang tersentuh ujung paku akan memunculkan suara air. Nomor ini memang bukan termasuk delapan deret nomor terbaru dalam album Nusa Swara. Djaduk memutuskan kembali memainkannya dengan alasan "gunung-gunungan"-nya itu.

Trie Utami, sang vokalis utama, tampil cukup menawan ketika membawakan lagu berjudul Matahari. Trie Utami berkelakar bahwa nomor ini merupakan metamorfosisnya sebagai matahari baru bagi Kua Etnika dan Djaduk. Dengan gaun batik bernuansa merah marun dan rambut lurus yang tergerai jatuh di bahunya, Trie menari tak beralas kaki di atas karpet permadani cokelat.

Galibnya sebuah pertunjukan musik, biasanya ada satu tembang yang dijadikan ajang unjuk kebolehan. Malam itu, nomor Matahari menjadi ajang "pamer" mereka dalam memainkan instrumen masing-masing. Dimulai dengan aksi pemain kibor Agus Wahyudi. Disusul kemudian pembetot bas Danny Eriawan Wibowo. Setelah itu Djaduk beraksi dengan memainkan alat musik bernada pentatonis.

Vokalis Trie Utami seolah tak mau kalah. Ia tak hanya menari, tapi berolah vokal dengan mengajak gitaris Arie Senjayanto berdialog lewat melodi. Lalu keisengan Trie mengajak penabuh kendang, Sukoco, dengan senandung tingkat tingginya mengundang tawa para penonton. Konsep teatrikal yang menjadi bumbu khas pertunjukan malam itu membuat ajang "pamer" begitu hidup.

Begitulah. Setelah nomor tentang "gunung-gunungan", kemudian hadir nomor Kennanemi, yang mengajak penonton terus menanam. "Tak cuma menanam tumbuhan, tapi menanam apa saja. Termasuk menanam harapan, cita-cita, atau apa pun demi kebaikan negeri ini," Djaduk menjelaskan.

Kennanemi meluncur dengan minim gamelan. Musik yang mengalun lebih didominasi oleh permainan kibor, drum, dan gitar mini bernama strum stick. Alat musik Djaduk itu dibelinya dari Osaka, Jepang. Instrumen itu terdiri atas tiga senar gabungan pentatonik dan diatonik. Sekilas, bunyi petikannya mengingatkan pendengar akan alat musik sasando.

Lakon teatrikal kembali disuguhkan Djaduk dan Kua Etnika dalam nomor Sintren. Suasana magis meruap dengan kehadiran kandang besar (mirip kurungan ayam) yang diselimuti kain putih dan dihiasi kalung melati. "Sekarang kita main sulap-sulapan," kata Djaduk berkelakar. Lantas Trie Utamai digiring masuk ke dalam kandang beraroma magis itu sebagai seorang "sintren". Trie pun bersenandung di dalam kandang itu.

Mendekati pengujung pertunjukan, meluncur tembang berjudul Reog. Dalam nomor ini Djaduk menggandeng dua penari reog. "Ini ada dua anggota DPR, Dewan Penari Reog," ujarnya berkelakar. Kedua "anggota DPR" itu menari begitu energetik bersama Trie Utami. Djaduk juga memasukkan unsur musik Afrika meski tak terlalu kental lewat alat musik shaker port.

Konser malam itu ditutup dengan tembang Ronggeng Latinos. Lewat nomor pamungkas itu, kita disuguhi sebuah komposisi berwarna Latin. Ya, ketukan pentatonis gamelan ternyata bisa menghadirkan warna Latin yang cukup menawan.

AGUSLIA HIDAYAH

Berita terkait

Liga Inggris 2023-2024 Sudah Berakhir: Simak Klasemen Akhir, Top Skor, Juara, Peraih Tiket Eropa, dan Tim Terdegradasi

4 menit lalu

Liga Inggris 2023-2024 Sudah Berakhir: Simak Klasemen Akhir, Top Skor, Juara, Peraih Tiket Eropa, dan Tim Terdegradasi

Kompetisi Liga Inggris musim 2023-2024 sudah tuntas. Simak klasemen akhir, top skor, peraih gelar juara dan tiket Eropa, serta tim yang degradasi.

Baca Selengkapnya

Jurgen Klopp Umumkan Arne Slot sebagai Pelatih Baru Liverpool pada Laga Perpisahannya

19 menit lalu

Jurgen Klopp Umumkan Arne Slot sebagai Pelatih Baru Liverpool pada Laga Perpisahannya

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengumumkan Arne Slot sebagai pelatih The Reds selanjutnya pada laga perpisahannya.

Baca Selengkapnya

Manchester United Gagal Raih Tiket Kompetisi Eropa Lewat Jalur Liga Inggris, Masih Ada Kesempatan di Final Piala FA

26 menit lalu

Manchester United Gagal Raih Tiket Kompetisi Eropa Lewat Jalur Liga Inggris, Masih Ada Kesempatan di Final Piala FA

Manchester United (MU) gagal meraih tiket kompetisi Eropa lewat jalur Liga Inggris. Namun, peluang mereka untuk lolos ke Liga Europa masih ada.

Baca Selengkapnya

Top Skor Liga Inggris 2023-2024: Erling Haaland Kembali Raih Sepatu Emas

40 menit lalu

Top Skor Liga Inggris 2023-2024: Erling Haaland Kembali Raih Sepatu Emas

Erling Haaland menjadi top skor Liga Inggris untuk kedua kalinya secara beruntun. Ollie Watkins jadi top assist.

Baca Selengkapnya

Liga Inggris Berakhir: Tottenham Hotspur Lolos ke Liga Europa, Chelsea ke Liga Conference

49 menit lalu

Liga Inggris Berakhir: Tottenham Hotspur Lolos ke Liga Europa, Chelsea ke Liga Conference

Tottenham Hotspur dan Chelsea lolos ke kompetisi Eropa setelah menjalani laga terakhir Liga Inggris 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Championships Series Liga 1 2023/2024: Persib Bandung vs Madura United

53 menit lalu

Jadwal Final Championships Series Liga 1 2023/2024: Persib Bandung vs Madura United

Tiket final Championships Series Liga 1 2023/2024 telah diraih Persib Bandung dan Madura United.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

58 menit lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

5 Kunci Sukses Manchester City Raih Gelar Juara Liga Inggris 4 Kali Berturut-turut

1 jam lalu

5 Kunci Sukses Manchester City Raih Gelar Juara Liga Inggris 4 Kali Berturut-turut

Manchester City merayakan gelar Liga Inggris (Premier League) bersejarah, yang empat kali berturut-turut. Ini lima kunci sukses mereka.

Baca Selengkapnya

Bayer Leverkusen Juarai Liga Jerman 2023-2024 Tanpa Terkalahkan, Ini Kunci Suksesnya Menurut Jonathan Tah

1 jam lalu

Bayer Leverkusen Juarai Liga Jerman 2023-2024 Tanpa Terkalahkan, Ini Kunci Suksesnya Menurut Jonathan Tah

Bayer Leverkusen menutup musim kompetisi Liga Jerman 2023-2024 dengan indah: menjadi juara tanpa terkalahkan.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

1 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.

Baca Selengkapnya