Tarian Semalam di Empat Kota  

Reporter

Editor

Jumat, 25 Juni 2010 10:01 WIB

Penari kontemporer asal New Zealand, Michael Hornblow melakukan performance dalam In The Arts Island 2010 di Museum Barli, Bandung. Rabu (23/6). (TEMPO) ADITYA HERLAMBANG PUTRA
TEMPO Interaktif, Bandung - Michael Hornblow berjalan merangkak. Lehernya mendorong sepasang kursi plastik yang ditumpuk. Dengan gerak perlahan, gesekan kaki kursi pada lantai keramik putih itu mengeluarkan bunyi getar. Sampai sekitar jarak dua meter, kedua tangannya kemudian bergerak merayapi sandaran kursi. Seperti orang lumpuh, ia susah payah bangkit dengan kursi itu sebagai penopang tubuhnya.

Pada bagian lain, ia menghempas-hempaskan kursi. Tubuhnya yang hanya dililit kemeja putih bergaris tipis vertikal sebagai celana, juga dihempaskan berkali-kali ke atas kaki kursi. Seperti peselancar yang mendaratkan tubuhnya di papan luncur, tapi gerakan Hornblow terasa lebih menyakitkan.

Bagi penari asal Selandia Baru itu, kursi adalah tubuh. Tempat duduk itu menjadi obyek penghubung antara dia dengan orang lain. "Terkadang terasa tubuh ini berada di luar diri saya. Dan saya pakai obyek lain untuk kita bisa berbagi, seperti kursi," katanya.

Advertising
Advertising

Malam itu, ia pun duduk dengan takzim di atas kursi yang penuh kenangan dan menghadap kursi lainnya untuk mengakhiri pertunjukannya sepanjang 20 menit.

Aksi penari asal Selandia Baru itu membuka pementasan keliling tarian kontemporer bertajuk In the Arts Island di empat kota. Dimulai dari Bandung, tiga dari empat penari bisa tampil sesuai jadwal di ruang bawah Museum Barli, pada Rabu malam lalu.

Sementara Michael Hornblow membawakan tarian berjudul Prosthesis, koreografer Toni Yap dan Yumi Umimare asal Australia dan Jepang menyuguhkan karya bertema keseimbangan seperti Yin dan Yang. Seniman tari dari Indonesia, Agung Gunawan, menggarap tarian berjudul Melancholy dengan ilustrasi musik Memet Chairul Slamet serta gambar video. Adapun Brendan O' Connor asal Irlandia batal tampil karena pesawatnya terlambat.

Setelah main di Bandung, sedikitnya 8 penari dari Selandia Baru, Australia, Jepang, Indonesia, dan Irlandia akan tampil di House Mask & Puppet Ubud, Bali, pada 26 Juni besok, Kampung Seni Ngroto Joyo Malang, Jawa Timur (29 Juni), dan terakhir di Padepokan Joko Pekik, Yogyakarta (1 Juli).

Di setiap kota, dalam satu malam bakal tampil empat hingga enam penari.

Menurut penggagas sekaligus kurator acara Agung Gunawan, pentas keliling itu untuk mempertemukan kebudayaan Barat dan Timur. Selain menjadi sarana belajar antar seniman, perhelatan tersebut juga sebagai pengenalan berbagai budaya masyarakat di Indonesia.

Agung sendiri menampilkan dasar-dasar tarian klasik Jawa yang digelutinya sejak SMA dengan tari modern. Tariannya di video sama menariknya dengan gerakan tubuhnya langsung di hadapan sekitar 50 penonton. Dalam tayangan di kain putih, seniman Yogyakarta itu menari di rumahnya, sawah, pasar, dan jalan raya. Penonton dibawa mengikuti perjalanan dari masa kecilnya di Klaten, Jawa Tengah, hingga besar di Yogyakarta.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

37 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya