Panggung Perempuan dari Masa Lalu  

Reporter

Editor

Sabtu, 8 Mei 2010 19:21 WIB

Pameran Gambar Umbul II "Thong-Thong Shot" di Bentara Budaya Yogyakarta. (jogjanews.com)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setiap orang mempunyai masa lalu. Mereka memiliki cara pandang yang berbeda terhadap kejadian di malunya. Fenomena inilah yang mengusik komunitas Teater Peqho menampilkan gelaran teater di gedung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, kemarin malam dan malam ini.

Pertunjukan ini merupakan pentas kedua mereka menampilkan teater garapan para pekerja seni perempuan. Mereka mengambil tema Panggung Dari Perempuan 2 : Yesterday Once More. "Komunitas Peqho merasa sutradara maupun penulis perempuan sangat perlu diapresiasi," kata produser sekaligus desainer kostum komunitas Peqho, Mima Yusuf, usai pertunjukan.

Konsep pertunjukan malam itu adalah menampilkan tiga garapan besar karya sutradara, musisi maupun koreografer perempuan. Tiga garapan besar itu adalah pertunjukan teater tari berjudul Me, Seruas Dengan Tanda Kutip karya koreografer Yuniati Arfah. Selanjutnya adalah pertunjukan teater realis karya Sari W. Suci berjudul Satu Hari, dan sebuah dialog musik bertajuk Perempuan Itu Cina karya musisi Mery Kasiman.

Advertising
Advertising

Peqho sengaja memilih ketiga sutradara dengan latar belakang yang berbeda. "Agar karya lebih variatif," ujar Mima. Mereka membiarkan para sutradara tersebut membaca dan menginterpretasikan masa lalunya yang kemudian tergambar dalam karya tersebut.

Tiap jeda garapan besar, panggung tak dibiarkan kosong. Sambil menunggu persiapan untuk repertoar selanjutnya, panggung diisi sketsa-sketsa kecil yang sarat humor. Pada pertunjukan malam pertama, aktor Epy Koesnandar unjuk diri. Komedian yang pernah berperan sebagai satpam dalam opera Suami Takut Istri ini melakonkan seorang ayah yang mengasuh balitanya. Adapun istrinya sibuk bekerja.

Dengan tampilan baju daster, Epy nampak kerepotan. Sebab, ia harus beradu peran dengan seorang balita yang tentu belum mengenal dialog atau atribut panggung apapun. Alur cerita mengalir begitu saja. Berkali-kali penonton dibikin terpingkal-pingkal melihat adegan yang hanya 5 menit itu.

Selain itu, sebelum pertunjukan dimulai, di luar gedung teater diadakan bazar dan pertunjukan kecil dari PQHOMime dan orkes Sindikat Senar Putus.

Gelaran yang melibatkan sekitar 70 orang sebagai pemain dan juga tim produksi ini telah mempersiapkan diri sejak Januari 2010. "Mestinya pertunjukan digelar April. Karena sesuatu hal sehingga tidak memungkinkan. Kami berharap acara ini bisa diadakan annual," ujar Mima.

Tahun lalu, komunitas Peqho menampilkan garapan serupa. Bedanya, pada saat itu mereka melibatkan empat sutradara dan penulis perempuan. Selain itu, tema yang dipilih lebih bebas.

ISMI WAHID

Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya