Replika Candi Borobudur dari 33 Ribu Lego dan Rama Shinta Ada di Gelanggang UGM

Jumat, 27 September 2024 06:46 WIB

Replika Candi Borobudur dari 33 ribu keping LEGO karya Subagyo W, seniman instalasi Lego. Karya ini dipamerkan di acara International Creative Industry Conference & Festival Conference di Gelanggang Inovasi dan Kreasi (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis, 26 September 2024. Foto: TEMPO| M. SYAIFULLAH.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Membuat replika Candi Borobudur dari kepingan-kepingan LEGO membutuhkan ketekunan sendiri. Bagi Subagyo W, 58 tahun, seniman instalasi lego membuat candi ini membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun.

Proses Menyusun Lego Jadi Replika Candi Borobudur

Bagaimana tidak, ada sebanyak 33 ribu keping LEGO dengan berbagai macam bentuk. Kepingan-kepingan Lego itu ia dapat tidak hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari beberapa negara lain. Untuk menyusunnya, ia butuh enam bulan hingga menjadi replika Candi Borobudur.

“Yang lama mengumpulkan bahan LEGO supaya bisa membuat Candi Borobudur, saya kumpulkan sepotong-sepotong. Kalau menyusunnya butuh enam bulan karena menyesuaikan waktu luang,” kata Subagyo saat pembukaan International Creative Industry Conference & Festival Conference di Gelanggang Inovasi dan Kreasi (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) atau biasa disebut Gelanggang UGM, Kamis, 26 September 2024.

Guna merakit sepuluh tingkatan atau lantai dari dasar hingga mencapai puncak, dia harus memperhatikan pola-pola bujur sangkar pada bagian dasar. Kemudian beralih secara bertahap mengecil dan berubah menjadi pola bulat. Di antara dinding-dinding pada setiap tingkatan harus dapat dilalui untuk dapat melihat cerita yang tertera di seluruh bangunan candi tersebut.

Ia mencari bahan LEGO dengan berbagai bentuk itu yang paling sulit adalah yang melengkung. Ia membeli dari beberapa negara saat ia bertugas ke luar negeri. “Awalnya saya sket dulu, ini kan ada sepuluh tingkat. Tidak hanya lurus, ada tekuk-tekuknya, digambar dulu, baru dihitung berapa brick yang dibutuhkan,” kata dia yang kelahiran Bandung ini.

Advertising
Advertising

Karya seni dari kepingan LEGO karya Kendy Kusumo berbentuk Rama dan Shinta dengan mosaik lentikular. Jika dilihat dari sisi kiri maka gambar membentuk wajah Rama. Jika dilihat dari sisi kanan, maka terlihat wajah Shinta. Foto: TEMPO| M. SYAIFULLAH.

Namun, yang memudahkan ia mencari bahan kareba belinya bisa per 100 gram atau kiloan. Sehingga tidak harus membeli satu paket Lego yang sudah ada bentuknya. “Belinya bisa di LEGO Group atau komunitas,” kata dia.

Ia mengaku terpecut membuat replika Candi Borobudur karena merupakan warisan asli Indonesia pada abad ke 8. Ia juga sudah membuat replika Candi Prambanan, namun tidak dibawa ke pameran ini. Karena untuk membawa replika Candi Borobudur sudah memenuhi satu mobil. “Saya bawa dengan mobil, terbagi menjadi 9 bagian, itu saja butuh dua jam untuk merakit kembali,” kata Subagyo.

Soal biaya, ia mengaku per bagian di Indonesia harganya mulai Rp 500 hingga Rp 1.000. Di luar negeri harganya tentu lebih mahal. Secara keseluruhan material, ia membutuhkan biaya Rp 35 juta hingga Rp 40 juta. “Tetapi karya seni tidak dihargai seperti itu. Itu hanya materialnya saja,” kata dia.

Tokoh Perwayangan dari Lego

Selain replika Candi Borobudur ada seni Lego lagi karya Kendy Kusumo. Kendy membuat lima figura yang terdiri dari gambar tokoh pewayangan seperti Semar, Bagong, Gareng, Petruk, dan Rama Shinta.

Yang ada di tengah instalasi adalah gambar Rama dan Shinta yang dibuat dari LEGO dengan mosaik lentikular. Jika dilihat dari sisi kiri maka gambar membentuk wajah Rama. Jika dilihat dari sisi kanan, maka terlihat wajah Shinta. “Membutuhkan 6.503 keping LEGO,” kata Kendy.

Ia mengisahkan, salah satu karya sastra India yang digubah ke dalam bahasa Jawa dan bahkan disesuaikan dengan latar budaya Jawa adalah epos Ramayana. Di Jawa, cerita Ini digubah pujangga Jawa menjadi bentuk kakawin dan ditulis dalam bahasa Kawi maupun Jawa Baru. Cerita ini biasanya ditampilkan dalam seni wayang, sendratari, bahkan dipahatkan dalam relief candi seperti Candi Prambanan dan Candi Panataran.

Lego mosaik lentikular adalah karya seni visual berupa mosaik yang dibuat dari kepingan Lego, jika dilihat dari sisi kiri maupun kanan akan tampak 2 gambar yang berbeda. Kendy Kusumo, 53 tahun, sudah menggeluti dunia desain grafis sejak tahun 1996. Hobi menggambarnya sejak kecil dalam berbagai media, kali ini dituangkannya ke dalam bentuk lego.


Pilihan Editor: LEGO Ajak Pecinta Tanaman Eksplorasi Taman Kreatif Lewat LEGO Botanicals

Berita terkait

Jokowi Atur Ulang Tata Kelola Candi Borobudur, Terapkan Manajemen Destinasi Tunggal

4 hari lalu

Jokowi Atur Ulang Tata Kelola Candi Borobudur, Terapkan Manajemen Destinasi Tunggal

Regulasi berlaku sejak diteken Presiden Jokowi pada 20 September 2024, untuk mengganti Keppres Nomor 1 Tahun 1992.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

4 hari lalu

Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya pelestarian candi, termasuk Candi Borobudur, harus terintegrasi, menjaga keutuhan budaya dan lingkungan yang mendukung keberadaan candi.

Baca Selengkapnya

Penataan Ulang Candi Borobudur Targetkan Kunjungan Wisatawan Umat Buddha Dunia

7 hari lalu

Penataan Ulang Candi Borobudur Targetkan Kunjungan Wisatawan Umat Buddha Dunia

Penataan ulang Candi Borobudur ini dilakukan ke sejumlah aspek untuk menguatkan unsur heritage, cultural, sekaligus spiritual nya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

12 hari lalu

Peneliti Minta Pemasangan Chattra Candi Borobudur Dibatalkan, Ini Alasannya

Kementerian Agama menunda pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur, yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Soroti Pembangunan GIK UGM yang Belum Rampung

15 hari lalu

Mahasiswa UGM Soroti Pembangunan GIK UGM yang Belum Rampung

Pembangunan Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas atau GIK UGM proyek dengan dana APBN sampai sekarang belum rampung.

Baca Selengkapnya

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

15 hari lalu

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan semua aspirasi soal pemasangan chattra di Candi Borobudur harus didengar.

Baca Selengkapnya

Hari Pelanggan Nasional, Ada Promo Beli 2 Dapat 4 Tiket di Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

23 hari lalu

Hari Pelanggan Nasional, Ada Promo Beli 2 Dapat 4 Tiket di Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko

Promosi Geden ini berlaku untuk berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Keraton Ratu Boko pada 5 hingga 8 September 2024.

Baca Selengkapnya

The Life of Butoh Dipentaskan di Gelanggang UGM, Gugatan Melalui Eksplorasi Tubuh

24 hari lalu

The Life of Butoh Dipentaskan di Gelanggang UGM, Gugatan Melalui Eksplorasi Tubuh

Pergelaran Butoh di Gelanggang Inovasi & Kreativitas UGM merupakan respons terhadap minat global pada seni yang menggugat konsep tubuh.

Baca Selengkapnya

Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

24 hari lalu

Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

Wisata ini merupakan bagian dari Journey of the Stone, salah satu paket wisata BToC yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

26 hari lalu

Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

Perjalanan wisata kali ini akan melalui lima desa wisata di Borobudur, singgah ke UMKM untuk belajar membatik dan membuat gerabah.

Baca Selengkapnya