Cinta Dwiki ke Musik Tradisi

Reporter

Editor

Senin, 12 Januari 2009 15:58 WIB

foto: Tempo/Ramdani
TEMPO Interaktif, Jakarta:Mengawali tahun 2009, Dwiki Dharmawan kembali membuka cabang sekolah musik miliknya, Farabi. Sekolah yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, itu merupakan cabang yang ke-10. Pria kelahiran Bandung 42 tahun lalu tersebut memang punya obsesi membuka sekolah musik di seluruh tanah air.

Hanya memang, keinginannya itu tak cuma didasari kepentingan bisnis semata, tetapi juga didasari keinginan untuk mengembangkan musik tradisi di tanah air. Maksudnya?

"Ya, saya sejak 1990 silam, konsen ke musik tradisi atau orang menyebut sebagai musik etnik. Memang, tidak pure musik etnik tetapi dikolaborasikan dengan musik barat, sehingga lahir musik etnik kontemporer," ujarnya saat berbincang dengan Tempo di Jakarta, Senin (12/1)

Dan ihwal keputusan mendalami musik etnik itu, suami penyanyi rock Ita Purnamasari ini mengaku dilakukan karena ia baru menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan dalam bermusik salah. Saat awal mengenal instrumen musik, ia tak mempelajari instrumen musik yang sejatinya bisa menjadi sumber yang kaya bagi musik kontemporer yang ada saat ini, yaitu musik etnik.

Maklum, sejak umur enam tahun Dwiki belajar piano klasik, dan tujuh tahun kemudian ia belajar piano jazz. Sementara, saat itu ia tak dibarengi dengan belajar musik etnik. Menurutnya, cara itu salah. "Karena itu, sekarang di sekolah musik Farabi, dalam kurikulumnya, saya wajibkan ada apresiasi terhadap musik tradisi. Agar tidak mengulang kesalahan yang dulu," ujarnya sembari tertawa.

Terlebih, kata personil kelompok musik jazz Krakatau ini, dirinya juga merasa miris melihat anak-anak muda yang mulai menggandrungi hiburan terutama musik produk barat. "Sehingga anak-anak ini sudah tercerabut dari akar budayanya. Mereka secara tak sengaja telah meninggalkan budaya yang ada," sebutnya serius.

Padahal, di era global seperti saat ini, kebudayaan pop dari barat tak terkecuali musik, akan mengalami titik jenuh. Sehingga, orang pun akan berlomba-lomba menggali karya baru dari musik etnik. Apalagi, sifat musik etnik yang pentatonic sangat kaya dengan irama yang dihasilkan.

"Jadi kalau kemudian anak-anak muda itu akan kembali mempelajari musik etnik dari orang lain, kan celaka namanya," terangnya.

Tapi, buru-buru Dwiki menambahkan bahwa langkahnya itu bukan berarti anti musik barat. Tetapi malah sebaliknya, dengan menguasai musik tradisi dan musik barat, siswa didik sekolah itu diharapkan, di era global saat ini, bisa memberi warna musik kontemporer dengan musik tradisi. "Istilah kerennya, mereka bisa melakukan cross culture dengan tidak meninggalkan akar budayanya," tambahnya.

Yang terang, meski berbisnis, Dwiki juga tak lupa meninggalkan idealismenya untuk memberikan sumbangan bagi bangsa ini. "Oh ya pasti itu. Kita harus memberi manfaat, minimal bagi lingkungan kita, sesuai dengan kemampuan kita.. iya kan?" ujarnya. Wahh setuju.

ARIF ARIANTO

Berita terkait

Artis Indonesia Bereaksi Usai Timnas U-23 Kalah dari Guinea, Ibnu Jamil: Wasit Kacau

10 hari lalu

Artis Indonesia Bereaksi Usai Timnas U-23 Kalah dari Guinea, Ibnu Jamil: Wasit Kacau

Selebritas Indonesia ramai-ramai mengungkapkan kekesalannya kepada wasit yang menyebabkan kekalahan Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya