Pakar Sastra UGM: Lagu Permainan Tradisional Anak Memiliki Fungsi Pendidikan

Selasa, 12 Oktober 2021 15:43 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono mengunggah foto lama yang memperlihatkan SBY bermain ular naga untuk cucunya. Foto IG @agusyudhoyono.

TEMPO.CO, Jakarta - Permainan tradisional anak-anak biasanya diiringi dengan lagu-lagu yang dinyanyikan secara bersama-sama sehingga suasana menjadi meriah. Tembang ini biasanya memuat nilai keteladanan dan nasihat di dalam lirik-liriknya. Contoh tembang dolanan yang masih cukup familier antara lain Gundul-Gundul Pacul, Padang Bulan, dan Cublak-Cublak Suweng.

Walau liriknya biasanya pendek-pendek, tembang dolanan bukan merupakan lagu yang remeh. Penelitian yang dilakukan pakar sastra Jawa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Daru Winarti, menemukan bahwa tembang dolanan ternyata mengandung sisi pembelajaran yang penting bagi anak-anak. Keberadaan lagu-lagu ini dalam keseharian anak-anak dapat menjadi wadah bagi mereka untuk mempelajari bahasa dan pengetahuan umum.

Lagu anak tradisional yang bisa berfungsi sebagai media pembelajaran contohnya dapat ditemukan pada lagu pengiring permainan ‘Ancak-Ancak Alis’. Dalam permainan tersebut, anak melantunkan lagu yang komunikatif. Pada penghujung lagu anak-anak harus menjawab pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan tersebut diketahui ialah urutan proses tumbuh kembang tanaman padi. Dengan menghafal lagu tersebut, anak-anak menjadi memiliki pengetahuan mengenai proses perkembangan tanaman padi.

Advertising
Advertising

“Itu dari mulai proses tumbuh padi saat masih agak kecil, sampai tumbuh agak besar, sampai berbunga, itu ada namanya kosakata khususnya tersendiri. Hal ini jelas akan menjadi pelajaran bahasa yang sangat menyenangkan untuk anak-anak,” ujar Winarti saat mempresentasikan hasil penelitiannya dalam seminar nasional bertajuk “Tembang Dolanan Jawa: Jenis dan Perkembangannya, dikutip dari laman resmi UGM, Senin, 12 Oktober 2021.

Winarti menjelaskan tembang dolanan telah ada sejak zaman dahulu, bahkan kondisinya lebih populer dari sekarang ini. Saat itu anak-anak melantunkan tembang dolanan di berbagai macam waktu.

Ia menuturkan tembang dolanan tidak hanya berfungsi sebagai pengiring permainan tradisional, tetapi ada pula tembang dolanan yang dilantunkan sewaktu mengasuh adik, ketika terjadi gejala alam seperti pelangi, bulan purnama, dan pada waktu dengan kondisi tertentu layaknya ketika ada yang buang angin (kentut), ada anak yang bermain curang, ada anak yang menangis, atau pada waktu mencari barang hilang.

Fungsi pendidikan yang terdapat pada tembang dolanan sangat bermanfaat untuk mengajari anak dengan cara yang menyenangkan. Untuk itu, Winarti berharap tembang dolanan dapat terus dilestarikan.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA

Baca juga:

Kembangkan Lagu Anak Indonesia, Pemerintah Janji Bikin Ekosistem Baru

Berita terkait

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

7 jam lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

1 hari lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

2 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

3 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya