TEMPO Interaktif, Jakarta: Berpenampilan seksi adalah ciri khas Diah Permatasari. Aktris kelahiran Solo, 25 Januari 1971, ini dalam berbagai kesempatan selalu mengenakan baju seksi. Toh ia tetap mengedepankan kesopanan. "Prinsipnya aku berpakaian sopan. Yang terutama, pakaian yang kukenakan nyaman," katanya ketika ditemui di sebuah acara di Grand Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Secara pribadi, nyonya Anton Wahyu Djatmiko ini mengatakan penampilannya yang diidentikkan dengan keseksian bukanlah untuk menyenangkan para lelaki. Sejauh ini, yang dikenakan Diah adalah cerminan dirinya yang menjunjung tinggi asas sopan santun dan moral. Diah pun berujar, "Saya percaya kepada orang yang memiliki jilbab hati. Buat apa tertutup kalau sekadar untuk menjaga image, eh ujung-ujungnya munafik."
Dengan jujur Diah mengaku belum siap berpakaian serba menutup aurat. Sekali lagi yang terpenting ya jilbab hati tadi. Atau soal keimanan yang harus terus meningkat dari waktu ke waktu. Diah sangat meyakini keimanan yang selalu di-update menjadi evaluasi dan benteng diri. "Jilbab hati itu sifatnya dapat memperbaiki kesalahan atau menjadi semacam evaluasi," bisiknya dengan kalem.
HADRIANI P