TEMPO.CO, Jakarta - Video TikTok oleh pasangan Inul Daratista dan Adam Suseno banyak digemari netizen selama masa pandemi. Video yang kocak ini menjadi penghibur ampuh untuk mengusir kebosanan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Tapi, ada cerita di balik kelucuan pembuatan video TikTok ini. Adam sebenarnya berat hati melakukannya lantaran merasa alay dan menjatuhkan kewibawaannya sebagai pria pendiam. "Mau mulai TikTok berat banget, sebelum main aku minum obat tolak malu,"katanya saat bersama istrinya menjadi tamu di podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier, tayang pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Keterangan ini menggelitik Deddy untuk bertanya apakah Adam merasa malu. "Kalau malu nggak, tapi kalau banget iya," ujarnya disambut tawa Inul saat mendengarnya.

Adam Suseno menjelaskan, ia mau melakukan video TikTok ini untuk menghibur para penggemar Inul di media sosial. "Dan terutama menghibur dia karena berbulan-bulan di rumah daripada stres," ujarnya.

Inul Daratista dan Adam Suseno bermain TikTok. (Instagram)

Menurut Adam, semula, ia menolak ide istrinya untuk membuat TikTok. Tapi putranya mendesak untuk terlibat. "Ikut sesekali ternyata disukai, setelah di medsos banyak viralnya, pada enggak nyangka suami Inul mau gitu. Di samping menghibur orang ya menghibur diri sendiri. Kan aku suka dikerjain, Inul tambah dibully. Aku jadi bagus," ujarnya dengan kalem tapi bercanda.

Inul yang duduk di sampingnya mengakui beratnya mengajak suaminya terlibat main di TikTok. "Gengsinya tinggi banget. Dia sebenarnya kurang happy. Mau tapi mulutnya monyong sampai panjang. Tapi kalau melakukan (adegan) penyiksaan bisa senang dia, kan keluar dalam hati. Kan enggak bisa dilakukan frontal," ujarnya.

Ia mencontohkan, untuk adegan Inul dimasukkan di dalam koper, dimasukkan di karung, lalu dibuang di tempat sampah merupakan ide suaminya. "Ide aku dimasukkan di koper itu kan karena aku ini terlalu cerewet di rumah," katanya.

Bagi Inul, bermain TikTok bersama Adam itu adalah cara untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. "Pernikahan kami sudah melewati 25 tahun, karena aku berpikiran rumah tangga bukan buat main-main. Nurut orang tua, pernikahan kalau bisa sekali, susah senang sedih gembira harus dinikmati bersama," ujarnya.