Efek yang kemudian diketahui dinamakan Beatlephobia itu dialami The Beatles pada 1967. Pemerintah Israel bukan tanpa alasan melarang kedatangan empat pemuda Inggris itu memasuki wilayahnya.
Mereka melihat bagaimana anak-anak muda di Israel begitu menggandrungi nyanyian yang dilantunkan penyanyi rock gospel Inggris, Cliff Richard pada 1963. Sejak saat itu Pemerintah Israel membentuk sebuah badan yang bertugas mengawal moralitas.
Agar histeria Cliff Richard tak terulang, 13 anggota politisi Israel didukung anggota-anggota pelayan masyarakat mengeluarkan resolusi 691. Resolusi itu menyatakan “Tidak akan mengizinkan permintaan sponsor untuk mendatangkan The Beatles yang performanya bisa membawa dampak buruk bagi kaum muda Israel”.
Promotor yang berniat mendatangkan John Lennon dkk sempat melakukan upaya banding. Tapi keputusan Pemerintah Israel tak bisa diganggu gugat. “Tidak ada hal artistik atau berbau musik dalam pementasan The Beatles selain sensualiltas belaka,” kecam Menteri Pendidikan yang menjadi Perdana Menteri Israel Golda Meir, 'sponsor' utama gagalnya The Beatles muhibah ke Israel pada 1967.
Fakta ini terungkap setelah Alon Gan, profesor di Universitas Tel Aviv mengadakan investigasi terkait pembatalan kedatangan The Beatles. Gan 'memaparkan' temuannya pada koran berpengaruh Israel Haaretz setelah 41 tahun fakta ini tak terungkap.
Rupanya Pemerintah Israel takut dengan motto musik rock yang selalu didengung-dengungkan itu: Seks, Obat bius dan Rock'n'Roll.
Guardian | Bagus Wijanarko