Djaduk Ferianto Pernah Jawab Nasib Ngayogjazz Tanpanya

Senin, 18 November 2019 10:59 WIB

Djaduk Ferianto. Foto/Shinta Maharani

TEMPO.CO, Sleman - Seniman Djaduk Ferianto telah berpulang pada 13 November 2019. Tiga hari setelah kepergiannya, acara tahunan Ngayogjazz 2019 yang digagas Djaduk tetap berlangsung. Istri Djaduk, Bernadette Ratna Ika Sari atau biasa disapa Petra mengatakan inilah kecemasan dia yang menjadi kenyataan.

Petra menceritakan, pada satu waktu, dia pernah bertanya kepada Djaduk Ferianto tentang kelanjutan Ngayogjazz tanpa suaminya itu. "Saya pernah ada ketakutan seperti ini. Secara fisik, Mas Djaduk enggak ada di antara kami. Apakah (Ngayogjazz) terus hilang?" kata Petra saat ditemui Tempo di Messiom Jazz seusai pembukaan Ngayogjazz 2019 di Dusun Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu 16 November 2019.

Merespons pertanyaan itu, Djaduk kemudian menghiburnya. Djaduk Ferianto mengatakan telah menyiapkan teman-temannya untuk melanjutkan agenda Ngayogjazz. "Dia bilang, teman-teman mudanya itu nanti yang akan meneruskan," kata Petra tanpa menyebut nama siapa teman-teman muda yang dimaksud Djaduk.

Berangkat dari pernyataan mendiang suaminya itu, Petra berharap, Ngayogjazz tetap berjalan terus hingga tahun-tahun mendatang. Dan dia meyakini teman-teman Djaduk Ferianto mampu meneruskan.

Salah seorang Board of Ngayogjazz, Bambang Paningoro mengatakan pekerjaan rumah yang ditinggalkan Djaduk Ferianto terlampau berat. Sebagai penggagas sekaligus pendiri Ngayogjazz, Djaduk terbilang berhasil membuat agenda tahunannya itu berumur panjang.

Seniman musik sekaligus penyelanggara, Djaduk Ferianto saat menjelaskan acara musik jazz bertajuk Ngayogjazz di Yogyakarta, Selasa (13/11). ANTARA/Regina Safri

Advertising
Advertising

Tahun ini, Ngayogjazz sudah berusia 13 tahun. Para penerusnya ditantang untuk meneruskan agenda musik yang sebelumnya banyak digerakkan oleh satu tangan. "Meski belasan tahun kami ditulari ilmu-ilmunya Mas Djaduk, tapi tetap saja kami rasakan berat," ucap Bambang.

Dari pertemuan terakhir dengan Djaduk Ferianto, Bambang melanjutkan, semua yang terlibat dalam Ngayogjazz sepakat untuk melanjutkan acara ini untuk seterusnya. "Kami tak rela menghentikan Ngayogjazz," kata Bambang. "Entah sampai kapan. Sekali pun mesin utamanya mati. Meski harus didorong secara manual. Kami tetap akan melaksanakan."

Kakak Djaduk Ferianto, Butet Kertaredjasa saat menampilkan monolog di atas Panggung Gendheng -panggung utama Ngayogjazz 2019, mengatakan perhelatan itu telah mendapat pupuk yang luar biasa. "Nyawa Djaduk jadi rabuk (pupuk) Ngayogjazz. Tidak ada alasan Ngayogjazz berhenti. Teruskan mimpi Djaduk," seru Butet.

Pengamat seni dari Surakarta, Halim HD mengatakan ketiadaan Djaduk Ferianto menjadi tantangan bagi teman-temannya untuk melanjutkan Ngayogjazz. Musababnya, acara musik jazz yang acapkali disebut musik yang serius dan mahal menjadi lebih merakyat dan gratis di tangan Djaduk.

Ngayogjazz termasuk satu dari segelintir festival di Indonesia yang umurnya bisa lebih dari 10 tahun serta diadakan secara konsisten. "Kenapa bisa begitu? Yang saya tangkap, karena Ngayogjazz punya figur-figur yang mengikat," kata Halim dalam konferensi pers di Allana Hotel and Convention Center, Sleman, 14 November 2019.

Dia pun mengusulkan diterbitkan dua buku tentang Ngayogjazz. Buku pertama ditulis tim kerja Ngayogjazz yang berisi gagasan awal, pengalaman, hingga eksekusinya menwujudkan Ngayogjazz dari awal hingga nanti. Buku kedua ditulis oleh pengamat dari aspek konten musik dan perkembangannya. Buku-buku tersebut bisa menjadi model yang bersifat edukatif dan inspiratif buat masyarakat.

Berita terkait

Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

2 hari lalu

Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

Sebuah penelitian menyusun daftar kota di Eropa yang memiliki banyak destinasi untuk penggemar seni

Baca Selengkapnya

Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

6 hari lalu

Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung politik seni saat meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali karya Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

7 hari lalu

Megawati Kunjungi Pameran Seni Butet, Disambut Patung Kurus Mirip Petruk

Didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali dengan diterima oleh Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

18 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

29 hari lalu

MK Terima 52 Amicus Curiae Terhadap Sengketa Pilpres 2024, Berapa Amicus Curiae yang Akan Dipakai?

Hakim MK telah memutuskan hanya 14 amicus curiae, yang dikirimkan ke MK sebelum 16 April 2024 pukul 16.00 WIB yang akan didalami di sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa dan Ratusan Tokoh Dukung Gugatan Kecurangan Pemilu ke MK

11 Maret 2024

Butet Kartaredjasa dan Ratusan Tokoh Dukung Gugatan Kecurangan Pemilu ke MK

Butet Kartaredjasa telah menggalang dukungan dari 180 seniman, penulis, jurnalis dan pekerja kreatif seni lainnya mengenai dukungan gugatan pilpres.

Baca Selengkapnya

Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

11 Maret 2024

Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

Dana Indonesiana yang dikucurkan dari Dana Abadi Kebudayaan, mendorong seniman khususnya pelaku kesenian pertunjukan untuk mendapatkan akses pendanaan yang mudah.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Ajak Seniman Bersuara Lawan Keganjilan Pilpres Lewat Pameran

17 Februari 2024

Butet Kartaredjasa Ajak Seniman Bersuara Lawan Keganjilan Pilpres Lewat Pameran

Seniman Butet Kartaredjasa sedang menyiapkan pameran seni rupa bersama sebagai bentuk ekspresi merespon berbagai keganjilan di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Ganjar Bertemu Butet Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pilpres: Aku Nggak Lemes

17 Februari 2024

Ganjar Bertemu Butet Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pilpres: Aku Nggak Lemes

Ganjar bertemu dengan seniman Butet, aktivis, dan tim pendukungnya di Yogyakarta untuk menguatkan mereka selepas hasil penghitungan cepat Pemilu

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya