Komika Dodit Mulyanto - Shandy Aulia Main Film Cinta Itu Buta
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 30 Agustus 2019 13:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Shandy Aulia dan komika Dodit Mulyanto bermain dalam film Cinta Itu Buta. Film ini merupakan adaptasi dari film Filipina berjudul Kita Kita yang disutradarai oleh Sigirid Andrea Bernardo dan dibintangi Alessandra de Rossi dan Empoy Marquez.
Sutradara film Cinta Itu Buta, Rachmania Arunita mengatakan meski film adaptasi, Cinta Itu Buta masih membawa identitas Indonesia dan memiliki keunikan tersendiri. "Ada beberapa detil yang disesuaikan dengan selera humor Indonesia. Ada juga adegan berjoget yang ala Indonesia," kata Rachmania di Jakarta, Kamis 29 Agustus 2019.
Rachmania yang juga penulis buku Eiffel I'm In Love, ini menjelaskan perbedaan film Cinta Itu Buta dengan film Kita Kita. Jika film Kita Kita mengambil latar belakang di Jepang, film Cinta Itu Buta sebagian besar berlokasi di Busan, Korea Selatan.
Selain faktor demam Korea yang sedang melanda masyarakat Indonesia, Negeri Ginseng ini dipilih karena menghadirkan nuansa romantis di layar lebar. "Syuting di Korea karena masyarakat Indonesia juga sedang menyukai drama Korea dan K-pop. Jadi, film ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia," kata dia.
Film yang tayang mulai 10 Oktober 2019 ini mengisahkan seorang pemandu wisata bernama Diah yang diperankan oleh Shandy Aulia. Pada satu kejadian, Diah kehilangan kemampuan penglihatan dan kondisi itu membuat dia putus cinta. Kemudian datanglah Dodit Mulyanto yang bermain sebagai tokoh Nik.
Nik menjadi sosok yang berhasil membangun kembali kepercayaan diri dan cinta Diah. Nik begitu bersemangat dan humoris, sehingga Diah merasa bahagia. "Tokoh Nik ini menyenangkan baik di film maupun nyata," kata Shandy Aulia yang kerap terhibur dengan guyonan Dodit selama syuting film Cinta Itu Buta.
Dodit Mulyanto mengaku punya misi tersendiri dalam film ini. "Saya ingin memotivasi bahwa wajah pas-pasan bisa dapat cewek cantik. Tapi cuma di film," ucap Dodit sambil bercanda. "Bisa juga sih, tapi angel (bahasa Jawa: susah)."