Film Livi Zheng Diputar di Gedung Tertinggi di Korea Selatan
Reporter
Chitra Paramaesti
Editor
Nunuy Nurhayati
Senin, 28 Januari 2019 19:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Film karya sutradara muda Livi Zheng yang berjudul Bali: Beats of Paradise, diputar di gedung tertinggi di Korea Selatan yaitu di Observatorium Seoul Sky pada Sabtu, 26 Januari 2019.
Selain menikmati keindahan kota Seoul yang dibelah oleh sungai Han dari ketinggian, penonton mendapat suguhan indahnya Bali dan Gamelan Bali yang ditampilkan di film Bali: Beats of Paradise melalui layar raksasa di sana.
"Film ini melibatkan musisi terkenal di antaranya Judith Hill, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu asal California, partner duet Michael Jackson, dan juga melibatkan gitaris jazz Indonesia asal Bali: I Wayan Balawan,” ujar Livi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Januari 2019.
Film ini menceritakan kisah perjalanan hidup Nyoman Wenten, seniman gamelan yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat bersama istrinya Nanik Wenten. Livi menuturkan, film ini dibuat berdasarkan kisah nyata sepasang suami istri asal Indonesia yang memiliki mimpi memperkenalkan gamelan Bali ke dunia internasional.
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi turut senang, ketika film Bali: Beats of Paradise dapat ditayangkan di bioskop yang ada di salah satu bangunan ikonik di Korea Selatan. Alasannya, bangunan tersebut merupakan simbol kebesaran dan modernitas Korea.
“Saya berharap semakin banyak masyarakat di dunia internasional, khususnya di Korea Selatan yang mengetahui dan mengapresiasi gamelan, seiring dengan masyarakat Indonesia yang menyukai K-Pop,” ujar dia.
Di Observatorium Seoul Sky, pengunjung bisa menikmati pemandangan seluruh kota. Bahkan Kota Songdo dan Incheon yang jauh dapat terlihat ketika hari sedang cerah.
Oservatorium ini dimulai dari lantai 117. Namun pemandangan yang mengejutkan dapat dirasakan di Sky Deck yang berlokasi di lantai 118.
Baca: Livi Zheng Kembali Promosikan Wisata Indonesia Lewat Film
Tiket film Bali: Beats of Paradise, dibandrol 27 ribu Won – 50 ribu Won atau sekitar Rp 345 ribu - Rp 640 ribu. “Film ini secara khusus mengangkat gamelan yang sebenarnya sudah dipakai menjadi musik di beberapa film Hollywood, seperti Avatar dan Star Trek, juga game nintendo Super Mario Bros,” tutur Livi Zheng.
CATATAN KOREKSI: Berita ini diubah pada 8 September 2019 untuk memperbaiki akurasinya.