BWCF 2018 Angkat Tema Soal Catatan dan Surat Pelawat Nusantara

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Rabu, 14 November 2018 15:45 WIB

Para penggagas dan beberapa pengisi kegiatan Borobudur Writers and Cultural Festival 2018. TEMPO/ Aisha Shaidra

TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya catatan tentang nusantara yang ditulis para petualang asing melatari penyelenggaraan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) tahun ini mengusung tema Traveling & Diary. Tema tersebut diambil untuk merayakan catatan harian perjalanan para pelawat, peziarah dari India, Eropa ke Nusantara.

"Semua ini agar generasi muda dan Indonesia dapat mengenal proses menjadi Indonesia sebetulnya kultural mulai dari Nusantara," ujar BWCF Romo Mudji Sutrisno, salah satu penggagas Borobudur Writers and Cultural Festival di Galeri Cemara, Jakarta Pusat, Selasa 13 November 2018.

Menurut Mudji Sutrisno ada ratusan bahkan ribuan musafir asing yang pernah singgah di Nusantara. Banyak yang merekam perjalanan tersebut dalam surat atau catatan-catatan harian. Dalam perjalanannya, para pengembara Budhis, peziarah-peziarah Hindu, pengelana Muslim sampai petualang-petualang Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda melintasi Jawa, Sumatera, Kalimantan Sumatra. Sulawesi, hingga Papua. Jenis tulisannya pun beragam dari yang bersifat subjektif, ada yang dilengkapi data-data objektif dan sangat lengkap.

Sebuah catatan perjalanan menurut Mudji tak melulu berupa buku, surat, dan manuskrip. Kadang ada juga catatan perjalanan berbentuk sketsa seperti yang dilakukan W.O.J Nieuwenkamp yang membuat sketsa soal reruntuhan Kota Denpasar usai peristiwa penghancuran Kerajaan Badung dan Tabanan oleh tentara Belanda pada 1906.

Sketsa langka mengenai bangunan dan suasanan di Batavia pada 1744 dibuat seorang tentara Jerman, Johann Wolfgang Heydt. Gambar-gambarnya lantas menjadi penting lantaran dibuat empat tahun setelah terjadi pembantaian warga CIna di Batavia.

Advertising
Advertising

Tema Traveling&Diary merupakan gagasan tema untuk membaca kembali kitab-kitab para pelawat asing tersebut untuk mengetahui bagaimana mereka dan masyarakat Indonesia kini membaca Nusantara.

Mudji melanjutkan, masih banyak celah yang bisa ditelusuri dari catatan-catatan para pelawat itu untuk menguak kemungkinan soal peristiwa masa lalu dan pengaruhnya saat ini. "Kita bisa merajut nilai terbaik dari lokalitas, kesukuan, keagamaan, dan menjadi ke-Indonesiaan (dari catatan-catatan mereka)."

Traveling&Diary akan dimulai dengan mengulas catatan harian I Tsing, pengelana dari Cina abad ke-7. I Tsing mempelajari Budha di Nalanda India dan sempat mampir ke Nusantara untuk mempelajari bahasa Sansekerta dan sempat menetap di Sumatera untuk menerjemahkan kitab yang ia dapat dari India.

Sejumlah agenda kegiatan yang akan hadir dalam gelaran BWCF 2018 di antaranya menghadirkan empat penulis residensi Komite Buku Nasional seperti Martin Aleida, Agustinus Wibowo, Cok Sawitri, dan Faisal Oddang. Selain itu, BWCF 2018 pertama kalinya akan menghadirkan workshop dongeng anak yang menghadirkan Murti Bunanta, penulis dan praktisi dongeng anak.

Diskusi mengenai film turut dihadirkan dengan pemutaran empat buah film bertema Islam dan pluralisme karya sineas Nurman Hakim.

Di sisi pertunjukan seni, BWCF 2018 menyajikan seni pertunjukan bertema migrasi. Koreografer dan teaterawan seperti Ery Mefri, Bimo Wiwohatmo, Melati, Suryodarmo, Katsura Kan, dan beberapa nama lainnya akan menafsirkan hal-hal soal pengembaraan yang karyanya akan dipentaskan di panggung Aksobhya, Borobudur. "Kami membebaskan mereka menafsirkan migrasi. Migrasi bukan hanya sebatas migrasi fisik tapi juga rohani, sebuah pelawatan jiwa," ujar Seno Joko Suyono, salah satu penggagas BWCF 2018.

Baca: Menjejaki Relief dan Meditasi di Borobudur Writers Festival

Tema migrasi dalam sesi pertunjukan seni BWCF 2018 ini dianggap penting diangkat karena sedang terjadi di berbagai negara misalnya Eropa yang dilanda migrasi besar-besaran dari pengungsi Suriah yang berdampak pada hadirnya berbagai problem sosial ekonomi. Demikian halnya dnegan sejarah Nusantara yang tak luput dari isu migrasi itu sendiri.

Berita terkait

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

32 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

12 Maret 2024

BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

Apa saja isi kajian BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Sport Tourism Unggulan Indonesia, Masih di Destinasi Superprioritas

4 Februari 2024

5 Destinasi Sport Tourism Unggulan Indonesia, Masih di Destinasi Superprioritas

Dari Mandalika, Danau Toba, ke Likupang, inilah destinasi sport tourism unggulan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Basuki Hadimuljono Paparkan 3 Program Pengembangan Kawasan Borobudur

26 Januari 2024

Menteri Basuki Hadimuljono Paparkan 3 Program Pengembangan Kawasan Borobudur

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memparkan tiga program pengembangan kawasan Borobudur.

Baca Selengkapnya

Candi Borobudur dan 7 Situs Bersejarah Terbaik di Asia untuk Dikunjungi pada 2024

11 Januari 2024

Candi Borobudur dan 7 Situs Bersejarah Terbaik di Asia untuk Dikunjungi pada 2024

Dari kuil yang diukir dengan rumit hingga kota kuno yang diukir di tebing, inilah situs bersejarah terbaik di Asia yang layak dikunjungi di 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Borobudur, ini Deretan Candi Budha Populer di Benua Asia

16 Desember 2023

Tak Hanya Borobudur, ini Deretan Candi Budha Populer di Benua Asia

Candi Borobudur punya potensi jadi tempat ibadah umat Budha dunia.

Baca Selengkapnya

Promosikan Pariwisata Daerah, Badan Otorita Borobudur Bidik Pengembangan Desa Wisata Solo Raya

19 Oktober 2023

Promosikan Pariwisata Daerah, Badan Otorita Borobudur Bidik Pengembangan Desa Wisata Solo Raya

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Agustin Peranginangin membidik pariwisata daerah untuk terus dipromosikan melalui berbagai program. Salah satu sektor yang layak dipromosikan adalah keberadaan desa wisata.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Targetkan 6.000 Desa Wisata Tahun Depan, Gandeng IPDA untuk Kerja Sama

15 September 2023

Sandiaga Targetkan 6.000 Desa Wisata Tahun Depan, Gandeng IPDA untuk Kerja Sama

Menurut Sandiaga, bertambahnya jumlah desa wisata akan membuka peluang kerja lebih banyak di sektor wisata.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jamur Borobudur, UMKM Budidaya Jamur di Kawasan Wisata Candi Borobudur

4 September 2023

Mengenal Jamur Borobudur, UMKM Budidaya Jamur di Kawasan Wisata Candi Borobudur

Jamur lingzhi dikeringkan lalu dipotong-potong untuk diseduh layaknya teh.

Baca Selengkapnya

Cerita Karim, Kepala Desa Tuksongo Pemilik UMKM Pati Aren Borobudur yang Berdayakan Warga

3 September 2023

Cerita Karim, Kepala Desa Tuksongo Pemilik UMKM Pati Aren Borobudur yang Berdayakan Warga

Karim memiliki toko UMKM bernama Pati Aren Borobudur yang menerima hasil olahan dari masyarakat untuk selanjutnya dijual kembali kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya