TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim dan rusaknya ekosistem adalah serangkaian kejadian yang tak bisa terpisahkan saat alam berada di ambang kepunahan, seperti yang digambarkan dalam film dokumenter "Racing Extinction" karya Louie Psihoyos. The Cove adalah tim yang terdiri atas seniman dan aktivis lingkungan.
Tim ini mengungkap bagaimana era kepunahan besar-besaran sedang terjadi. Jutaan tahun lalu dinosaurus punah akibat adanya benda langit yang jatuh ke bumi. Namun masalah kepunahan masa kini bukan hal besar yang terjadi tiba-tiba, melainkan pengrusakan yang terus-menerus dan berpengaruh paling besar selama 50 tahun terakhir. Dari film tersebut diceritakan bagaimana sebenarnya kegiatan sehari-hari yang dianggap biasa justru berkontribusi terhadap kerusakan alam beserta ekosistemnya.
Kegiatan di tepi pantai yang berorientasi pada uang menyebabkan masalah serius, seperti terancamnya hewan langka yang dilindungi, mulai dari hiu paus hingga pari manta. Selain itu, kegiatan pengeboran pantai dan tingginya produksi gas metana menimbulkan masalah yang mengakibatkan penurunan kualitas alam. Beberapa tempat seperti Cina, Hong Kong, dan Indonesia menjadi bukti bagaimana kerusakan alam tak dipedulikan demi uang.
Di Cina dan Hong Kong, pusat penjualan obat herbal menjadi tempat yang paling sadis terhadap keragaman hayati di dunia. Pasalnya, ribuan sirip hiu dan bagian tubuh pari manta dikeringkan untuk dijadikan ramuan. Kuatnya kepercayaan di masyarakat membuat rantai produksi di tempat pembuatan obat herbal tak bisa terputus. Begitu pula yang terjadi di Indonesia, yaitu di Nusa Tenggara Timur. Nelayan ramai-ramai menangkap pari manta dan hiu lalu mengirimnya ke Cina dan Hong Kong agar mendapat bayaran lebih dari tangkapannya. Tak hanya berakhir di tempat obat, sirip-sirip hiu juga masuk ke restoran mewah dalam bentuk sup.
Di Amerika Serikat dan Cina, makanan ini sebenarnya bukan disantap untuk tujuan kesehatan, melainkan menunjukkan harga diri dan kelas. Louie menunjukkan bukan cuma film drama yang bisa membuat emosi tersentuh. Kisah hewan-hewan yang tersakiti dan menjadi korban atas keserakahan manusia bisa membuat air mata menetes. Terutama, saat gambar ribuan pasang sirip hiu terhampar di sebuah tempat pengolahan obat, dan gambar hiu yang berjuang hidup karena sepasang siripnya telah dipotong.
Menariknya lagi, ditampilkan teknologi canggih yang bisa menggambarkan keadaan jalan, gedung, serta kegiatan rutin manusia yang terjadi dan meninggalkan jejak emisi karbon. Menurut Louie, tak ada lagi waktu untuk menunggu kapan waktu yang tepat untuk menjaga alam selain sekarang. Pasalnya, keputusan yang dibuat akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan bumi beserta isinya.
"Tidak ada waktu yang lebih penting di dunia daripada hidup kita saat ini--keputusan yang kita buat dalam beberapa tahun ke depan akan berdampak bagi bumi dan spesies hewan selama jutaan tahun," ujarnya dari keterangan pers. Film dokumenter "Racing Extinction" tayang di Discovery Channel pada Rabu, 2 Desember 2015 pukul 20.00.
BISNIS