TEMPO.CO, New Delhi - Aktor terkenal Bollywood, Aamir Khan, menerima kecaman hebat terkait dengan pernyataannya tentang sikap tidak toleransi agama yang semakin buruk di India, serta kemungkinannya untuk hijrah bersama dengan keluarganya ke negara lain.
Beberapa pemimpin Bharatiya Janata Party (BJP) dan pengguna media sosial menganggap pernyataan Khan itu bisa menimbulkan "kegemparan".
Pernyataan Khan dibuat dalam satu acara wawancara di Mumbai pada Selasa lalu. Khan menyatakan pendapatnya bahwa dia tidak setuju dengan perbuatan media dan politikus yang terus mengaitkan kelompok teroris dengan agama.
"Daripada menyebut mereka sebagai teroris Kristen, teroris Hindu, atau teroris Islam, kenapa tidak panggil saja mereka teroris?" kata Khan dalam program acara tersebut.
Aktor berusia 50 tahun itu mengatakan, dia juga khawatir dengan tingkat ketiadaan toleransi dan mengatakan istrinya, Kiran Rao, bahkan menyarankan agar mereka pindah dari India karena khawatir tentang keselamatan anak mereka.
Sontak pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi, serta tidak sedikit yang mencemooh dan mengecamnya.
Juru bicara BJP, Nalin Kohli, mengatakan, Khan berhak memberikan pendapatnya, tetapi dia menegaskan bahwa India adalah negara yang mengamalkan sikap toleransi.
"Kamu tidak bisa mengambil pengecualian sebagai aturan. Kamu tidak bisa melakukan sesuatu yang menggemparkan terhadap beberapa insiden yang menyimpang. Janganlah kita buat interpretasi tentang negara kita berdasarkan hal itu," katanya.
Namun Khan juga banyak mendapat simpati dan dukungan terkait komentarnya tersebut. Banyak penggemar Khan berkomentar di media sosial tentang hal itu, dan kebanyakan mereka mempertahankan pernyataannya.
Beberapa dari simpatisannya bahkan menyalahkan politikus dan para penganut paham fundamentalis yang tumbuh semakin pesat sebagai penyebab adanya keadaan tidak nyaman di beberapa tempat.
Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, pada akun Twitter-nya mendukung pernyataan Khan dengan mengatakan: "BJP tidak berhak membungkam orang bersuara melalui penindasan dan ancaman."
Kejriwal juga menambahkan sekarang adalah waktu yang tepat bagi pemerintah pusat mengambil langkah konkret dalam memberi rasa aman bagi rakyat.
India memiliki lebih dari 1,25 miliar penduduk yang mayoritas beragama Hindu dan hanya 16 persen yang beragama Islam.
QUARTZ | YON DEMA