Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dwiki Dharmawan dan Jazz For Freeport di Den Haag

image-gnews
Pentas Indonesia Jazz Night Dwiki Dharmawan dan Dira Sugandhi di Koninklijk Conservatorium, Den Haag yang digelar KBRI Belanda, 20 November 2015. TEMPO/Purwani Diyah Prabandari
Pentas Indonesia Jazz Night Dwiki Dharmawan dan Dira Sugandhi di Koninklijk Conservatorium, Den Haag yang digelar KBRI Belanda, 20 November 2015. TEMPO/Purwani Diyah Prabandari
Iklan

TEMPO.CO, DEN HAAG - Dinginnya udara Den Haag tak membuat suasana di Koninklijk Conservatorium juga dingin. Aksi Dwiki Dharmawan dan kawan-kawan menghangatkan suasana gedung Juliana van Stolberglaan pada Jumat, 20 November 2015 malam.

Dwiki Darmawan, Tohpati (gitar), Elfa Zulham (drum), Kevin Joshua (bass), Sigit Arditya (biola), dan Ade Rudiana (kendang), serta penyanyi Dira Sugandi tampil dalam "Indonesia Jazz Night" yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belanda.

Karya pertama yang menggebrak adalah 'Jazz for Freeport'."Karena lagi heboh," kata Dwiki Darmawan, ditemui seusai beraksi di atas panggung. Belakangan ini di Indonesia memang tengah hangat diperbincangkan kisruh perusahaan tambang emas dan tembaga di Papua ini.

Karya yang dibuat Dwiki Darmawan pada 2008 ini terinspirasi dari ketidakadilan di Indonesia, terutama setelah ia berkunjung ke Papua dan melihat kemiskinan yang luar biasa. "Ini doa dari saya, semoga ke depan tidak banyak yang di-Freeport-kan," kata pria 49 tahun ini melanjutkan.

Setelah menampilkan karya 'Paris Barantai', Dwiki Darmawan memanggil penyanyi Dira Sugandi untuk menyanyikan lagu 'Ie'. Dengan suaranya yang sangat kuat, Dira menyanyikan lagu rakyat Nusa Tenggara Timur ini dengan indah.

Kemudian Dwiki Darmawan mengundang gitaris Tohpati untuk memainkan 'Frog Dance'. Karya ini lahir dari insipirasi suara kodok yang didengar Dwiki saat berlibur ke Ubud, Bali.

Dira kembali ke panggung menyanyikan lagu 'Lukisan Pagi'. Menyusul 'Whale Dance', 'Pasar Klewer', 'Bubuy Bulan', 'Lamalera’s Dream', 'Arafura', dan 'The Spirit of Peace'. Dira kembali unjuk suara dalam lagu 'Bubuy Bulan' dan 'Lamalera’s Dream'.

'Pasar Klewer' adalah karya baru Dwiki Darmawan yang baru direkam di London Juni lalu. "Akan dirilis Mei tahun depan," kata Dwiki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat 'Arafuru' diperdengarkan, pemain kendang, Ade Rudiana, mengajak penonton berinteraksi sehingga pentas sangat hidup. Penonton diminta bertepuk tangan mengikuti gendangannya. Hingga terakhir, penonton tak mampu menirukan gerakannya.

Namun ketika Dwiki Darmawan menutup pertunjukan setelah 'The Spirit of Peace', penonton berteriak, "more...more...”. Padahal para pemain musik dan Dira sudah mendapatkan karangan bunga.

Akhirnya, mereka kembali memegang alat musik masing-masing. Karya 'Numfor' pun terdengar. Dwiki Darmawan mendapatkan inspirasi untuk karya ini saat dia transit di Numfor, Biak, sebelum menuju ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Pertunjukan Dwiki Darmawan di Den Haag ini bukanlah yang pertama kalinya di Belanda. Pada 2005, Dwiki tampil dalam ajang North Sea Jazz Festival di Rotterdam.

Untuk pertunjukan ini, Dwiki Darmwan dan teman-teman telah bersiap sejak tiga bulan lalu. Lagu-lagu pun dipilih dengan baik dan bukannya tanpa alasan. "Saya memilih campuran lagu-lagu Indonesia atau folksong," kata Dwiki. "Spirit jazz dan ke-Indonesia-an bersatu di sini."

Menurut Kuasa Usaha Ad Interim KBRI di Den Haag, Ibnu Wahyutomo, jazz dipilih untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menonjol dalam urusan lagu-lagu atau seni tradisional. Azis Nurwahyudi, Minister Councellor Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI, menyatakan, seluruh kursi yang disediakan, yakni 375, penuh terisi. "Kita banyak menolak permintaan undangan karena memang sudah penuh."

Penonton memang sangat antusias. Tepuk tangan meriah dan panjang menutup penampilan Dwiki Dharmawan & Friends.

Purwani Diyah Prabandari (Den Haag)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

6 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.


Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

6 hari lalu

Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.


Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

6 hari lalu

Universitas Leiden. wikipedia.org
Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.


Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

6 hari lalu

Kedutaan Besar Israel di Moskow. Wikipedia
Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

10 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

11 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

13 hari lalu

DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

DPR RI melalui Komisi X dan Komisi III menyetujui naturalisasi pesepakbola asal Belanda yakni Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Pae.


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

14 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Kurang Dukungan, Geert Wilders Putus Asa Jadi Perdana Menteri Belanda

14 hari lalu

Setelah 25 tahun berkecimpung dalam politik Belanda tanpa memegang jabatan, Wilders dapat memimpin pembicaraan pemerintahan koalisi dan memiliki peluang untuk menjadi perdana menteri Belanda. REUTERS
Kurang Dukungan, Geert Wilders Putus Asa Jadi Perdana Menteri Belanda

Politikus sayap kanan Geert Wilders mengaku tidak mendapatkan dukungan cukup dari koalisi untuk menjadi perdana menteri Belanda.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

15 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.