TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) 2015 dalam acara Malam Nominasi yang diselenggarakan di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis malam, 12 November 2015. Anies berharap berlangsungnya FFI yang ke 60 ini dapat menjadi tolak ukur untuk meningkatkan kualitas perfilman Nasional.
Di sela-sela acara, Anies menyampaikan pandangannya tentang film nasional. Menurut Anies, film yang dibutuhkan untuk bangsa Indonesia adalah film yang memenuhi tiga unsur, yaitu menghibur, mendidik, dan menginspirasi. “Kalau enggak menghibur, orang enggak datang (ke bioskop). Di satu sisi, dia (film) harus menghibur. Tapi, di sisi lain, dia harus penuh dengan pesan-pesan,” ujar Anies.
Menurut Anies, film yang baik juga harus memiliki kekuatan untuk menginspirasi penontonnya. Dia mencontohkan film yang mengangkat tokoh Tanah Air, seperti film Guru Bangsa: Tjokroaminoto dan Jenderal Soedirman.
“Film itu memiliki kekuatan. Dia bisa mengkonstruksikan memori kita. Tjokroaminoto usia hidupnya puluhan tahun, tapi dalam beberapa jam (film), memori bangsa tentang Tjokroaminoto dikonstruksi di situ. Pesan-pesan tentang Tjokroaminoto dikirimkan lewat film itu agar kita bisa melakukan hal yang sama. Jenderal Soedirman juga sama,” tutur Anies.
Anies sendiri mengaku menyukai film Mencari Hilal karya sutradara Ismail Basbeth karena ceritanya mendidik dan menginspirasi. Menurut Anies, film memiliki peran penting dalam membangun karakter masyarakatnya. Karena itu, Anies mengimbau agar film-film yang mendidik diperbanyak.
“Bagaimana film itu merumuskan memori bangsa kepada sebuah peristiwa. Ini, menurut saya, salah satu pentingnya film. Jadi, kalau film Indonesia mendidik, dia membantu merumuskan imajinasi kita tentang Indonesia, tentang tokoh-tokohnya, dan harapannya tentang Indonesia masa depan,” ucap Anies Baswedan.
LUHUR TRI PAMBUDI