Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Tuan Rumah Festival Budaya Melanesia 2015  

image-gnews
Sejumlah anak memakai kostum bertema melanesia saat karnaval anak diacara Jember Fashion Carnival ke-14 di Jember, 27 Agustus 2015. Karnaval jalanan ini diklaim menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Lebih dari 1.000 peserta memamerkan kostum bertema unik di jalanan sepanjang 3,6 km. Robertus Pudyanto/Getty Images
Sejumlah anak memakai kostum bertema melanesia saat karnaval anak diacara Jember Fashion Carnival ke-14 di Jember, 27 Agustus 2015. Karnaval jalanan ini diklaim menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Lebih dari 1.000 peserta memamerkan kostum bertema unik di jalanan sepanjang 3,6 km. Robertus Pudyanto/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Budaya Melanesia 2015, yang akan berlangsung 26-30 Oktober.

Festival akan dihadiri para pemangku kepentingan bidang kebudayaan dan seniman dari Indonesia, Fiji, Papua Nugini, Pulau Solomon, Timor Leste, Vanuatu, dan Kaledonia Baru, serta perwakilan dari Melanesian Spearhead Group yang berpusat di Vanuatu. Festival akan berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan di Jakarta, Kamis,22 Oktober 2015 mengatakan Indonesia dipilih karena sekitar 80 persen penduduk, yang disebut Melanesia, bermukim di Indonesia.

Penyelenggaraan Festival Budaya Melanesia diharap bisa meningkatkan pemahaman mengenai penduduk Melanesia dan budayanya, serta mendorong kerja sama antarnegara-negara berpenduduk Melanesia.

"Peningkatan kerja sama negara-negara Melanesia seperti dalam bidang budaya, pendidikan, dan ekonomi," kata Marijan.

Festival Budaya Melanesia meliputi kegiatan konferensi, pemutaran film, dan pertunjukan tari. Indonesia mengirimkan perwakilan dari lima provinsi yang berpenduduk Melanesia, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Tiga film dari Indonesia akan diputar dalam festival tersebut, yaitu Atambua 39 C, Tanah Mama, dan Cahaya Dari Timur. Jajang C. Noer dan Chico Jericho akan hadir dalam pemutaran film tersebut.

Selain Indonesia, Fiji dan Kaledonia Baru turut mengirimkan film dari negara mereka untuk ditayangkan di forum masyarakat dengan budaya Melanesia.

Melanesia adalah subras dengan persebaran di wilayah Indonesia mencakup Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, serta negara lain seperti Vanuatu, Fiji, Pulau Solomon, dan Papua Nugini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Prof Dr Harry Truman Simanjuntak menjelaskan leluhur yang datang ke Nusantara ada yang tetap tinggal dan ada yang bermigrasi hingga ke Australia dan berpusat di Papua, Papua Nugini, dan Australia.

Budaya yang berkembang di Papua dan Papua Nugini meluas sampai ke Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, serta timur jauh seperti Fiji dan Vanuatu.

Bukti-bukti peninggalan Melanesia menunjukkan subras tersebut hadir di Australia, yang diwakili oleh Aborigin sejak 60.000 tahun lalu.

Peninggalan di Indonesia menunjukkan mereka datang 45.000 sampai 50.000 tahun yang lalu.

Perbedaan budaya yang ada di tempat persebaran Melanesia, menurut Truman, disebabkan oleh faktor lokal.

Truman mengatakan festival itu bisa meningkatkan pemahaman dua ras terbesar di Indonesia, Mongoloid dan Austronesia, bersaudara serta berinteraksi secara budaya dan biologis sejak puluhan ribu tahun lalu.

"Jangan dibuat pemisah. Saling mengenal sehingga menumbuhkan kebangsaan," kata Truman.



ANTARA

 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

25 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

9 Desember 2023

Pantai Kelapa Lima di Kupang. Shutterstock
Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

Presiden Jokowi mengunungi Kawasan Pantai Kelapa Lima, Kupang belum lama ini. Apa keistimewaan pantai ini?


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

24 November 2023

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan mendukung penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengatasi penularan demam berdarah.


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

17 November 2023

Kuliner khas dari Nusa Tenggara Timur atau NTT, Sei sapi dengan sambal luat. Foto: Instagram Se.suap
5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

Kupang memiliki berbagai kuliner yang patut dicoba. Simak daftarnya.


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.