TEMPO.CO , Jakarta:Penyanyi muda Isyana Sarasvati baru saja kembali ke Tanah Air setelah menyelesaikan kuliahnya di luar negeri. Tahun ini, Isyana berencana merilis album perdananya yang sebagian materinya sempat digarap di Swedia.
Sejak kecil, bakat Isyana dalam bermusik sudah terlihat. Melalui bimbingan ibunya yang merupakan guru di Yamaha Music, Isyana terus mendalami piano dan belajar menggubah komposisi musik. Lalu, Isyana aktif mengikuti lomba di sana-sini sehingga akhirnya dia meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan musiknya di luar negeri.
"Sejak SMA aku sudah bercita-cita jadi maestro. Untuk jadi maestro, ya harus sekolah. Berkat ikut kompetisi di sana-sini, aku akhirnya dapat beasiswa ke luar negeri," ujar Isyana saat dihubungi Tempo melalui telepon pada Rabu, 22 Juli 2015.
Saat mengejar gelar diploma di Nanyang Academy Of Fine Arts (NAFA), Singapura, Isyana banyak menerima tekanan. Bahkan, Isyana harus berhadapan dengan guru segalak Terence Fletcher (J.K. Simmons) di film Whiplash (2014). Namun, guru yang dimaksud Isyana tidak mengajar instrumen drum, melainkan mengajar vokal.
"Aku pernah mendapati teman aku nangis setelah keluar dari kelasnya guru itu yang memang galak banget," kata gadis kelahiran Bandung, 2 Mei 1993 ini.
Namun, dara mulai menulis lagu sejak usia 7 tahun ini menganggap hal itu wajar. Menurut dia, para pengajar musik memang banyak yang galak demi kebaikan muridnya.
Beruntung, Isyana tidak pernah kena semprot gurunya. Isyana menjelaskan bahwa gurunya memang akan galak bila mendapati murid yang dirasa kurang giat berlatih.
"Mereka (pengajar musik di NAFA) memang galak. Tapi nggak sampai bikin muridnya berdarah-darah juga kayak di film Whiplash," tutur pelantun lagu Keep Being You pada 2014 ini sambil tertawa.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di NAFA, Isyana kembali meraih beasiswa memalui ajang kompetisi. Berbekal beasiswa itu, Isyana pun terbang ke Inggris demi mendapat gelar sarjana dari Royal College of Music, London.
LUHUR TRI PAMBUDI