TEMPO.CO, Jakarta - Busana syar'i sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian muslim di Indonesia. Namun setiap muslimah memiliki bentuk badan yang berbeda-beda, dari yang berbadan kurus hingga gemuk.
Ternyata ada trik berbusana tersendiri untuk para muslimah yang memiliki badan gemuk.
"Hindari pakaian yang berbahan dasar kaus dan katun," kata Pipik Dian Irawati Popon alias Umi Pipik seusai soft launching butiknya di Thamrin City, Sabtu, 4 Juli 2015.
Wanita kelahiran Semarang, 26 November 1977, ini menjelaskan, pakaian yang berbahan dasar kaus dan katun tidak cocok dikenakan wanita berbadan subur yang ingin mengenakan busana syar'i.
"Pakaian yang berbahan dasar kaus dan katun itu jadi menempel di badan," ujar ibu dengan empat putra dan putri tersebut.
Umi Pipik juga menjelaskan, bahan kaus dan katun akan membuat lekuk tubuh terlihat, sehingga busana yang dikenakan tidak syar'i.
Ia memberi saran kepada para wanita berbadan besar yang ingin mengenakan busana syar'i agar memilih bahan-bahan yang jatuh, seperti sifon. "Yang paling bagus untuk wanita yang memiliki badan gemuk adalah bahan-bahan yang jatuh dan tak menempel, karena bahan-bahan yang jatuh itu berfungsi untuk meluruskan badan," tutur wanita yang kerap kali mengenakan busana berwarna hitam ini.
Dari sisi warna, hitam bisa dijadikan warna andalan untuk menutupi badan yang besar. Namun, bagi wanita yang menyukai busana yang bermotif, Umi Pipik memiliki trik tersendiri, yakni selalu memadupadankannya dengan warna hitam.
"Misalnya, kalau bajunya bermotif, pilih kerudung syar'i warna hitam," katanya.
DINI TEJA