TEMPO.CO, Los Angeles - Penyanyi Katy Perry, 30 tahun, mengumpulkan pendapatan US$ 135 juta (Rp 1,7 triliun) tahun lalu dan menjadi musikus dengan penghasilan terbesar di dunia versi majalah Forbes.
Majalah Forbes menyatakan pendapatan Perry yang kini sedang menggelar tur dunia untuk album Prism, hanya selisih sedikit dengan penghasilan One Direction yang dihitung setahun hingga 1 Juni.
Boyband Inggris yang sempat menghebohkan penggemarnya pada Maret, ketika anggotanya Zayn Malik memutuskan meninggalkan band, meraih pendapatan kotor US$130 juta.
Mereka diikuti oleh bintang country 1990-an Garth Brooks dengan penghasilan US$ 90 juta dan Taylor Swift yang mengumpulkan pendapatan US$ 80 juta.
Dominansi Perry atas Swift itu tidak mengherankan karena Forbes hanya melihat pendapatan selama tahun itu, bukan total penghasilan.
Beyonce yang menjadi selebritas termahal tahun lalu jatuh ke posisi 29 seiring dengan berakhirnya tur besarnya pada Maret 2014.
Swift pada Oktober merilis 1989 yang menjadi album terlaris Amerika Serikat dalam waktu 13 tahun, tapi dia tidak memulai tur hingga Mei, mendekati akhir dari periode yang dianalisis Forbes.
Album 1989 berisi lagu Bad Blood di mana Swift mengeluh tentang rival yang "memukulku saat aku lemah" dan memperingatkan bahwa "waktu dapat menyembuhkan luka, tapi bukan yang ini."
Swift mengatakan pada majalah Rolling Stone bahwa lagu itu ditujukan untuk rival yang mencoba "menyabotase" turnya dengan cara menarik orang-orang yang bekerja untuknya, sehingga menimbulkan spekulasi luas bahwa yang dimaksud adalah Perry.
Perry adalah selebritas berpenghasilan terbesar nomor tiga, di belakang petinju Floyd Mayweather Jr. dan Manny Pacquio yang pertandingannya Mei lalu di Las Vegas sangat dinantikan, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.
ANTARA