TEMPO.CO , Denpasar:Sebuah perusahaan film dari Cina “Hope” berniat menggelar syuting di Bali. Jumat, 29 Mei 2015. Mereka bertemu dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang difasilitasi oleh Direktur Utama Produksi Film Negara (PFN) Shelvy Arifin.
Menurut Shelvy, saat ini perfilman di negara tersebut berkembang sangat pesat. Selain sebagai pengembangan bakat seni (akting), film juga menjadi media yang sangat efektif dalam promosi pariwisata, “ ujarnya.
Banyak objek pariwisata di sejumlah negara yang tiba-tiba menjadi sangat terkenal dan banyak dikunjungi karena menjadi lokasi syuting sebuah film. Shelvy menambahkan, Thailand merupakan negara yang belakangan gencar menggarap promosinya melalui produksi film. Untuk itu, dia berharap Gubernur Pastika memberi masukan terkait lokasi yang dapat diangkat sebagai lokasi syuting.
Selain memfasilitasi sebuah perusahan film dari Cina, Shelvy juga menyampaikan rencana lembaganya untuk memproduksi film animasi berlatar belakang cerita rakyat Indonesia. “Malaysia sudah banyak memproduksi, sementara kita belum,” ujar Shelvy.
Perempuan ini optimistis lembaganya mampu memproduksi animasi yang berkualitas dan layak menjadi tontonan keluarga. Terlebih, PFN pernah sukses menggarap Film Si Unyil.
Menanggapi hal itu, Pastika menyatakan dukungannya. Bahkan ia mengaku tertarik untuk mengembangkan industri perfilman di Bali. Sebab, film merupakan media efektif bagi upaya promosi berbagai potensi kepariwisataan yang dimiliki Bali.
Menurut Pastika, Bali mempunyai segudang tempat syuting yang sudah begitu dikenal seperti Kuta, Ubud, Pantai Padang-Padang, Tanah Lot, Batur. “Kesuksesan Film Eat Pray and Love yang dibintangi aktris dunia Julia Robert menjadikan Bali makin dikenal di seantero dunia. Bahkan, kini Bali punya julukan baru sebagai The Island of Love,” ujarnya.
Suksesnya film Hollywood tersebut menjadi salah satu materi promosinya manakala didaulat membuka sebuah perhelatan internasional. Dia pun tak segan-segan mempromosikan Bali sebagai tempat melaksanakan pernikahan atau berbulan madu. Belajar dari pengalaman tersebut, dia menilai rencana Film Cina "Hope" untuk melakukan syuting di Bali sebagai kesempatan yang sangat baik.
Pastika berharap, film yang dibuat banyak menampilkan keindahan alam dan budaya Bali. Selain berpengaruh positif bagi kemajuan industri perfilman, garapan ini juga diharapkan berdampak positif bagi peningkatan hubungan Bali dan Tiongkok. Terlebih, Bali memang tengah menggenjot kunjungan wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
ROFIQI HASAN