TEMPO.CO, Denpasar -Musik yang indah dan mengena ke masyarakat akan menjadi musik yang abadi dan bertahan lama.
Melalui acara diskusi “Ideologi Musisi dan Pertanggungjawaban Syair Lagu” yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Selasa 26 April 2015 malam Jerinx memaparkan bagaimana dasyatnya bermusik.
Seperti yang dirasakan Jerinx (drummer SID, vokalis Devildice) yang mencontohkan penggalan lirik Muda Berbahaya diambil dari lagu Jika Kami Bersama. Dia mengakui lagu spontan ini banyak menginspirasi orang. Penulisnya memakai pilihan dua kata itu yang cocok dengan jiwa Jerinx.
“Bagaimana sebuah band merepresentasikan jiwa muda, selalu ingin belajar tidak pernah puas dan juga kreativitas. Untuk kata bahaya itu mewakili semangat kebaruan, ” tegasnya.
Selain itu, lagu-lagu SID juga banyak mendapat umpan balik yang luar biasa seperti Sunset Di Tanah Anarki banyak di cover penyanyi dangdut, di share di YouTube dan ditonton ratusan ribu orang.
“Lagu itu (Sunset di Tanah Anarki) liriknya saya kerjakan terinspirasi seorang aktivis yang dikejar kejar. Lagu ini saya dedikasikan untuk para aktivis seperti Munir, Wiji Thukul dan juga Gendo, ” kata Jerinx.
Sementara pemerhati music IB Martinaya yang akrab dipanggil Gus Martin mengatakan, ideologi bukan sekadar membikin karya tapi sebuah keinginan yang muncul dari hati yang terdalam. Ketika para musisi membikin lirik lagu tanpa perintah dan pesanan tapi menuangkan dengan hati terdalam tentu hasilnya akan dahsyat.
ROFIQI HASAN