Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unik, Kafe Ini Juga Menjual Burung Pemangsa  

image-gnews
Menurut Bryan pengurus hewan setempat, burung hantu ini sedang terbang untuk mengincar mangsa tetapi luput dan memutuskan untuk hinggap di kamera Paul. Dailymail.co.uk
Menurut Bryan pengurus hewan setempat, burung hantu ini sedang terbang untuk mengincar mangsa tetapi luput dan memutuskan untuk hinggap di kamera Paul. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.COJakarta - Para pengunjung kafe di Tokyo bagian barat mengagumi makhluk "lucu" dan elegan yang punya senjata untuk merobek-robek daging dan mencongkel mata. Burung hantu dan burung pemangsa lain adalah binatang populer yang ditawarkan "kafe-kafe liar" di Jepang saat ini. Namun, di Falconer's Cafe, pengunjung dapat membeli makanan, minuman, dan juga elang muda.

Para pengunjung, yang kebanyakan perempuan, mendatangi kafe yang baru berdiri ini. Kafe yang mulai beroperasi pukul 1 siang itu berlokasi dekat bagian barat "Nishi-en" dari Taman Inokashira di Kota Mitaka.

Sekitar sepertiga dari luas lantai, setara dengan 15 tikar tatami, dipisahkan kaca untuk membuat ruangan bagi sepuluh hewan liar, termasuk elang Harris.

"Saya ke sini untuk bersantai," kata Ayako Kawauchi, 35 tahun, dari Niigata, yang mampir ke kafe saat berkunjung ke Tokyo. "Mereka memiliki mata yang besar dan lucu," ujarnya seraya mengabadikan burung-burung yang bertengger di sarang dengan telepon selulernya.

Asako Kaneko dari Yokohama membawa Pino, burung hantu muda, ke kafe itu. "Sangat menarik, saya bisa datang ke sini dengan peliharaan," tuturnya.

Kaoru Sasaki, pemilik Falconer's Cafe berusia 55 tahun, mengatakan dia menyukai burung sejak kecil. Dia telah dibimbing oleh pelatih elang agar dapat mengurusi burung-burung itu.

Awalnya dia bermaksud membuat kafe sebagai tempat pertemuan bagi orang yang memiliki ketertarikan yang sama. Namun, sejak kafenya dibuka pada 2011, rupanya tempat itu diketahui banyak orang di luar pergaulan teman-temannya.

Sasaki mengambil Reira, elang Harris betina muda, ke alun-alun terdekat yang dipenuhi beberapa orang. Setelah dia melepaskan kaki Reira, si burung terbang dan mendarat di pohon yang jauhnya puluhan meter dari situ.

Sasaki memanggil Reira, dan elang itu pun kembali ke lengannya, menghilangkan segala kekhawatiran bahwa si elang akan kabur menuju kebebasan. "Kami terhubung oleh rasa saling percaya," ucap Sasaki.

Dia mengatakan awalnya burung dilatih dalam jarak dekat sehingga mereka bisa secara perlahan beradaptasi pada latihan tersebut. “Burung pemangsanya tidak pernah menyerang manusia atau burung liar karena mereka telah dilatih sejak kecil,” Sasaki menjelaskan.

Sebagian pengunjung yang membeli burung pemangsa muda di kafe Sasake menempatkannya di dalam apartemen karena burung dibesarkan dalam ruangan yang bersih. "Sungguh menarik bagaimana (elang) bisa kembali dari jauh untuk beristirahat di tanganku," kata Naoko Masuzawa, 50 tahun, karwayan yang tinggal di Mitaka. Dia telah memelihara elang selama empat tahun dan melatihnya di bawah instruksi Sasaki setiap hari libur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Elang memiliki karakter jinak," ujar Masuzawa. "Saya merasa makin tertarik setelah mengenal mereka lebih dalam."

Ada berbagai regulasi untuk memelihara burung pemangsa. Kementerian Lingkungan menyatakan ada aturan ketat untuk menangkap burung pemangsa liar tanpa izin. Namun membeli burung pemangsa muda atau anak burung impor dilegalkan.

Warga yang ingin memelihara spesies burung berukuran besar harus mendapat izin dari gubernur prefektur, misalnya elang emas. Namun burung hantu atau elang dari spesies umum dapat dipelihara tanpa izin khusus.

Sebagian besar klien Sasaki adalah pria. Namun kini makin banyak pembeli perempuan dan keluarga.

Butuh waktu 2-3 bulan untuk menginstruksikan calon pembeli bagaimana mengurus dan memberi makan elang. Butuh setengah tahun untuk mempelajari bagaimana menerbangkan elang. Namun metode latihannya tidak sulit. “Murid sekolah dasar pun dapat mempelajarinya,” tutur Sasaki.

Namun, Sasaki menegaskan, "Saya hanya menjual burung kepada mereka yang benar-benar mempelajarinya."

Elang berukuran sedang, termasuk elang Harris, punya rentang usia dari 25 hingga 30 tahun.

"Anda tidak bisa memeliharanya kecuali memang sepenuhnya bertekad merawatnya," ujar Sasaki seperti dilansir dari Asahi Shimbun, Senin, 25 Mei 2015.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

50 hari lalu

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.


7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

15 Januari 2024

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru. Foto: Canva
7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru.


Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

10 Oktober 2023

Pangeran Mateen dari Brunai (Bisnis.com)
Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

Pangeran Mateen, membuat banyak wanita patah hati setelah dikabarkan akan menikah pada Januari 2024. Namun, tak ada salahnya kita intip hobinya.


Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

2 Oktober 2023

Ilustrasi memancing. ANTARA/Ampelsa
Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

Penelitian menemukan memancing bisa menurunkan risiko depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan kondisi mental lainnya.


Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

29 September 2023

Ilustrasi pria bekerja di depan laptop. Foto: Freepik.com
Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

Pekerja bisa memilih hobi atau aktivitas berbeda dari rutinitas pekerjaan sehingga dapat memiliki waktu istirahat yang berkualitas. Ini alasannya.


WFH Karena Udara Buruk, Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Produktif

23 Agustus 2023

Ilustrasi bekerja dari rumah (WFH). Shutterstock
WFH Karena Udara Buruk, Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Produktif

WFH mulai diterapkan saat terjadi udara buruk. Lakukan hal ini supaya WFH tidak membosankan.


Hobi Memasak, Apa Saja Manfaatnya?

31 Juli 2023

Ilustrasi pria memasak (pixabay.com)
Hobi Memasak, Apa Saja Manfaatnya?

Memasak menjadi cara yang menyenangkan dan menenangkan untuk menepikan diri dari masalah


Mancing di Laut Sambil Urus Kerjaan, Prilly Latuconsina: Berburu Ikan dan Sinyal

24 Juli 2023

Prilly Latuconsina menunjukkan ikan hasil tangkapan memancingnya di laut. Foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Mancing di Laut Sambil Urus Kerjaan, Prilly Latuconsina: Berburu Ikan dan Sinyal

Di tengah kesibukannya sebagai aktris dan produser, Prilly Latuconsina membagikan pengalamannya memancing ikan tenggiri di tengah laut.


Manfaat Merangkai Bunga untuk Suasana Hati dan Pikiran

10 Juli 2023

Ilustrasi membuat hiasan karangan bunga Natal. Unsplash.com/Joyce Adams
Manfaat Merangkai Bunga untuk Suasana Hati dan Pikiran

Aktivitas merangkai bunga bermanfaat untuk ekspresi kreativitas


Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi

5 Juli 2023

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi

Masalah depresi bisa dicegah jika mau melakukan satu jam aktivitas fisik atau berolahraga