BISNIS.COM, Jakarta - Salah satu aktor film Filosofi Kopi, Rio Dewanto, tertarik mengenalkan Java Arabica kopi dari Lereng Gunung Kelir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ke tingkat nasional.
Rio, begitu sapaan suami dari aktris Atiqah Hasiholan ini, melihat potensi kopi kelir dari Semarang bisa dikenal oleh masyarakat luas. Ide membumikan kopi kelir kepada pencinta kopi, ujar dia, akan dimulai dari kedai kopi yang dikelola bersama koleganya dalam film Filosofi Kopi.
Rio mengakui selama ini mayoritas pemilik kedai kopi hanya menjual kopi dari daerah tanpa menyebutkan secara rinci asal kopi tersebut. “Misalnya, mereka hanya menuliskan kopi Java Robusta atau Java Arabica. Padahal Pulau Jawa, kan, besar, mereka tidak menyebut rinci Jawa yang dari daerah mana,” kata Rio di sela-sela kunjungan ke lokasi perkebunan kopi di lereng Gunung Kelir, Semarang, Jumat, 22 Mei 2015.
Misi kunjungan Rio ke perkebunan kopi di seluruh Indonesia tidak lain untuk mengenalkan potensi kopi dari Sabang sampai Merauke. Bahkan setiap bulan pihaknya akan menjalankan program khusus untuk mengenalkan spesifikasi kopi dari setiap daerah di kedai kopinya.
“Kami, kan, sudah jalan-jalan ke sini, bertanya kepada petani setempat. Momen ini kami abadikan dalam foto yang akan kami pajang di kedai kopi,” ujarnya.
Baca Juga:
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah Moelyono Soesilo menyatakan potensi produksi kopi dari Indonesia bisa merajai dunia apabila digarap dan dikelola secara serius. Dia menyebutkan Indonesia masih berada pada urutan keempat negara pengekspor kopi dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2014, produksi kopi Indonesia sekitar 540 ribu ton. Adapun tahun ini diperkirakan mencapai kisaran 660-690 ribu ton.
“Jangan sampai kita malah mencicipi kopi impor. Saya harap kopi Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan dikenal dunia,” tuturnya, yang turut serta dalam kunjungan tersebut.