Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Bankir dan Jurnalis Main Ketoprak

image-gnews
Pagelaran/ pementasan Ketoprak.TEMPO/Fransiskus
Pagelaran/ pementasan Ketoprak.TEMPO/Fransiskus
Iklan

BISNIS.COM, Jakarta -Tawa membahana dari penonton yang memenuhi kursi di Gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Senin (27/4), saat menyaksikan pergelaran seni tradisi ketoprak berlakon Pangeran Samber Nyowo.

Pergelaran hasil kerja sama Adhi Budaya pimpinan seniman senior Aries Mukadi, bekerja sama dengan senior editor dan masyarakat keuangan-perbankan ini penuh adegan pemain lupa dialog dan nama tokoh yang diperankannya.

Maklum saja, para pemain ketoprak kali ini bukan profesional tetapi berasal dari kalangan perbankan dan senior editor. Tidak mengherankan jika istilah perbankan dan ekonomi banyak terselip dalam dialog cerita berlatar belakang sejarah pada 1740.

Latar belakang sejarah tidak membuat ketoprak yang di sutradarai oleh Aries Mukadi menjadi membosankan.

Pertunjukan ini tidak lupa menyelipkan kritik sosial tentang situasi kekinian yang terlihat pada adegan masuknya Pangeran Samber Nyowo yang diperankan Sulasno Lasmono ke atas panggung.

Kepada sang istri Raden Ayu Inten Ratu Bandoro yang dimainkan Dewan Komisioner OJK Ilya Avianti, Pangeran Samber Nyowo ber sumpah berjuang melawan pasukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang mencampuri pemerintahan Kraton Mataram.

”Negara Mataram yang subur diobrak-abrik oleh VOC. Mengadu domba, aturan diputarbalikkan, hukum mengikuti kekuasaan, pajak naik, beras susah, BBM naik. Aku bersumpah melawan VOC demi kesejahteraan masyarakat,” serunya di depan ibunda Raden Ayu Kusumonarso yang diperankan Komisaris Bank Mandiri Aviliani.

Sejumlah praktisi di kalangan perbankan berperan dalam pergelaran yang berakhir sampai pukul 22.30 WIB itu, a.l. Ketua OJK Muliaman Hadad, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono, Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Abip rayadi Riyanto, Direktur Bank BTPN Anika Faisal, Wakil Direktur Utama Bank Jasa Jakarta Lisawati, dan Presiden Direktur Bank OCBC NISP Surjaudaja.

PEMILIHAN LAKON

Sutradara sekaligus pimpinan Adhi Budaya Aries Mukadi menuturkan pemilihan lakon Pangeran Samber Nyowo sangat pas. Kondisi yang terjadi di zaman  Mataram pada 1740 sesuai dengan situasi saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada zaman itu, rakyat kecil sangat kesusahan mencukupi kebutuhan hidupnya karena kekuasaan kongsi dagang asal Belanda itu. Kebencian Pangeran Samber Nyowo terhadap VOC terpicu karena melihat kondisi rakyat yang menderita.

”Kondisi saat ini, saya tidak izinkan permainan ini mengkritik pemerintahan dan menyakiti hati orang lain. Kritik sosial yang muncul dari pemain hanya improvisasi.  Mengingat lakon ini menceritakan yang susah, pasti dengan emosi kemarahannya kritik itu keluar dengan sendirinya,” ujar Aries.

Aries mengakui tantangan dalam pergelaran ini adalah mengumpulkan para pemain yang merupakan pejabat di industri perbankan, ekonomi, dan media. Persiapan pergelaran seni ketoprak yang berdurasi tiga jam ini hanya dilakukan dua minggu dengan dua kali latihan.

”Itu pun setiap kali latihan tidak komplit. Saya sebagai sutradara hanya memberikan garis besar ceritanya dan pembicaraan sesuai dengan benang merahnya. Para pemain diberi kesempatakan  untuk berimprovisasi,” katanya. Hadirnya bintang tamu dari ranah hiburan a.l. Eko Dj, Whawhien Laora, Marwoto, dan Kirun menyeimbangkan pola pertunjukan tersebut.

Aviliani mengaku tidak kesulitan terlibat dalam pergelaran seni ketoprak ini. Keterlibatannya dalam pentas budaya kali ini sudah kelima kalinya. ”Meskipun dialognya tidak persis sama, yang penting konteksnya sama,” tutur perempuan berparas cantik ini. Antusiasme kalangan profesional terhadap seni ketoprak diakui sebagai menjadi tanda bergairahnya apresasi khalayak kepada dunia ketoprak.

Dia mengharapkan apresiasi yang semakin meningkat membuat kehidupan seniman dapat lebih baik, manajemen gedung pertunjukan dapat menyelenggarakan tontonan gratis bagi masyarakat, dan fasilitas penunjang dapat diperbarui.

”Semua ini menunjukan respons positif terhadap budaya. Salah satunya dengan cara melibatkan orang profesional,” tuturnya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

34 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

42 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.