Tempo.co, Jakarta - Intan Soekotjo punya keinginan kuat untuk melestarikan musik keroncong seperti ibunya, Sundari Soekotjo. Dia mencoba melestarikan keroncong melalui caranya sendiri, yakni dengan pop keroncong. Dia juga meniru ibunya yang berkolaborasi dengan kelompok musik keroncong yang mengiringinya.
“Kalau ibu kan sama grup Pesona Jiwa sepertinya sudah menyatu. Nah, aku juga pengen seperti itu. Ini lagi usaha, mencoba dengan Alun Nada,” ujar Intan usai menyertai ibunya dalam konferensi pers Keroncong Week di Galeri Indonesia Kaya, Rabu, 1 April 2015.
Intan ingin setiap tampil membawakan pop keroncong diiringi orkes yang bisa sejiwa. Lulusan London School Public Relation ini mencoba berkolaborasi dengan Alun Nada. “Ini yang pertama kolaborasi tampil bareng. Semoga bisa seperti ibu dan Pesona Jiwa,” ujarnya.
Intan mulai belajar keroncong sejak duduk di bangku sekolah dasar. Dalam kesehariannya, dia selalu mendengar musik keroncong dari ibu dan neneknya.
Dia mulai tampil menyanyi karena tak sengaja ketika mengikuti konser ibunya di salah satu hotel. Saat itu dia langsung berduet dengan sang ibu.
Intan mulai berlatih dengan mendengarkan dari Itunes, YouTube, dan ibunya ketika menyanyi. Dia juga belajar dari sang nenek dan Rieka Roeslan untuk teknik vokal. “Kalau cengkok tetap sama Ibu. Kalau kurang paham tinggal ketok-ketok kamar Ibu. Penjiwaan juga sama Ibu.”
Intan bertekad melestarikan keroncong sesuai amanat neneknya serta berdasar kecintaannya pada musik ini. Dengan keroncong ini, dia ingin menyenangkan orang tuanya, melestarikan musik keroncong. “Saya terus belajar, ya keroncong dengan cara saya, enggak bisa seperti ibu.”
DIAN YULIASTUTI