TEMPO.CO, Bandung - Seniman Heri Dono memajang karya terbarunya secara utuh di Galeri Lawangwangi, Bandung, sebelum dibawa ke ajang Venice Biennale. Pameran karya berjudul Trokomod itu hanya berlangsung hari ini, Selasa, 3 Maret 2015.
Trokomod, akronim dari paduan kata kuda “Trojan” dan “komodo”, akan mengusung tema Voyage. Dewan penasihat artistik yang ikut membantu pengerjaan karya, Asmudjo Jono Irianto, mengatakan artis tunggal hasil pilihan panitia lokal itu menampilkan kisah perjalanan Indonesia. "Melihat masa lalu, sekarang, dan mengantisipasi masa depan," ujarnya kepada Tempo.
Kisah pada karya instalasi Heri Dono juga disebutnya berlapis. Di balik sejarah perjalanan bangsa, kata Asmudjo, terselip optimisme sebagai negara besar dan kaya. "Karya berbentuk seperti kapal selam dan alat perang itu, kita siap bersaing di sana dengan negara lain," katanya.
Asmudjo menyebut Venice Biennale seperti ajang Olimpiade kebudayaan dunia. Walau tanpa lomba dan medali penghargaan, seniman dan karyanya mewakili citra negara. Pameran seni rupa terbesar sejak 1895 tiap dua tahun sekali itu sekarang dihelat sejak 9 Mei sampai 22 November 2015 di Venesia, Italia.
Karya Trokomod, misalnya, punya ukuran panjang 7,5 meter, lebar 3 meteran, dan tinggi 3,70 meter. Wahana seperti kapal selam itu berkepala komodo dan berekor. Di dalamnya, antara lain, pengunjung disuguhi nuansa Indonesia dan suasana interaktif lewat teleskop yang bisa berputar ke segala arah.
Selain itu, beberapa karya lain seperti video, lukisan, dan perahu-perahu terbang melengkapi seni instalasi Heri Dono. Rencananya, setelah dipamerkan sehari di Bandung, semua karya akan dibongkar untuk dimasukkan dalam peti dan dikirim ke Italia.
ANWAR SISWADI