Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Angkot dalam Bingkai Gambar  

image-gnews
Karya Ahmet Harahap berjudul Angkot Anti Setan Jalanan. TEMPO/Anwar Siswadi
Karya Ahmet Harahap berjudul Angkot Anti Setan Jalanan. TEMPO/Anwar Siswadi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Angkutan kota (angkot) bercat warna merah itu bagian depannya seperti dibungkus topeng wajah Cepot, tokoh wayang golek khas Sunda. Pada bagian tengah berwujud laiknya rumah, dengan sebuah pintu dan dua jendela. Angkot itu dipersenjatai sepasang tangan robot dengan dua kujang besar. Di atapnya tampak sesosok orang sedang mengarahkan meriam ke seekor ular besar yang menganga lebar di belakang angkot. 

Gambar bernuansa dongeng berlatar suasana modern itu bertolak dari pengalaman menegangkan pembuatnya, Ahmet Harahap, saat naik angkot. Tahun lalu, bersama penumpang lain di dalam sebuah angkot, ia ketakutan saat dua pengamen bergaya anak punk yang sedang mabuk ingin menghantam si sopir dengan batu besar. Karena itu, ia mengangkat soal keamanan angkot pada karya berjudul Angkot Anti Setan Jalanan tersebut.

Lain lagi pengalaman Riandy Karuniawan. Warga Bandung itu menuangkan pengalamannya naik angkot jurusan Cicaheum-Ciroyom. Lamanya perjalanan bisa dilihat pada karyanya. Ia menggambar seekor kura-kura Madagaskar besar yang dililit tali dengan sebuah angkot tanpa roda di bawah tubuhnya. Gambar yang juga bisa dilihat dengan cara dibalik itu memakai simbol dan judul dari slogan Kota Bandung "Gemah Ripah Wibawa Mukti" atau tanah subur rakyat makmur. 

Cukup banyak gambar-gambar soal angkot dalam pameran "Kembali ke Masa Depan" ini yang berlatar kisah pribadi. Tak selalu menakutkan dan menyebalkan, sebab ada juga yang menyenangkan. Di antaranya, saat mengobrol dan bercengkerama dengan teman atau orang tak dikenal di angkot atau kisah angkot yang menjadi kendaraan utamanya selama di sekolah menengah pertama. Hal lain bercerita tentang hobi sopir angkot yang suka ngetem atau berhenti sekian menit menunggu penumpang, kurang menghargai penumpang, dan dituding sebagai penyebab kemacetan.

Pameran yang berlangsung di ruang pamer Roemah Seni Sarasvati, Bandung, ini seluruhnya menampilkan 27 karya terpilih. Gambar-gambar tersebut buatan pelajar, seniman, dan kalangan umum yang berasal dari Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Denpasar. Berlangsung 20 September hingga 4 Oktober 2014, pameran yang sama digelar di acara Dutch Design Week 2014 di Eindhoven, Belanda. Sebelumnya, dua kurator, yakni Anto Arief dan Rifandy Priatna, membuka kesempatan kepada siapa pun untuk mengirim karya hingga akhir Agustus lalu. 

Tema pameran ini tentang pentingnya transportasi publik untuk mengatasi kemacetan yang dinilai telah menjadi lingkaran setan. Angkot sebagai salah satu pilihan telah beroperasi dan berjasa sejak 1970 di Bandung. Angkutan ini cocok di jalan kota yang kecil dan pendek-pendek. Kini, keberadaannya terdesak oleh kendaraan pribadi dan ditambah cap sebagai biang kemacetan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak harapan dan keinginan dari karya-karya itu agar angkot bisa berjaya kembali di masa depan. Heri Mulyana, misalnya, mengolah citra foto berwarna sephia dan diberi judul Angkot yang Terhormat. Pada foto itu terselip sebuah angkot di antara rombongan Sukarno dan Hatta yang sedang berdiri tegak menghormat.

ANWAR SISWADI

Baca juga:
Uji Materi UUMD3 Ditolak, Jokowi : Lucu Banget!
Komnas
HAM Usut Tahanan Tewas di Mapolres Solok
Luar Negeri Keluhkan Penutupan Sementara Pelabuhan
Program SMART Lab Diluncurkan di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

24 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

31 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.